SEMARANG, Lingkarjateng.id – Bupati Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha didampingi Wakil Bupati Semarang Basari, dan Forkompimda Kabupaten Semarang melakukan resik-resik dan jamasan Candi Gedong Songo, yang ada di Krajan, Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada Jumat sore, 27 Oktober 2023.
Acara yang tergabung dalam Festival Gedong Songo 2023 yang diadakan oleh Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang digelar setiap tahunnya untuk melakukan jamasan di Candi Gedong Songo. Selain itu, beragam atraksi bakal warnai jalannya acara tersebut.
“Jadi setiap tahun kami dari Pemkab Semarang melalui Disparta selalu mengadakan acara Festival Gedong Songo. Dan kali ini dilakukan hari ini. Semoga dengan adanya acara ini seni budaya terus akan kita lestarikan dan uri-uri tradisi yang ada di sini bisa tetap lestari,” kata Ngesti Nugraha usai acara jamasan Candi Gedong Songo itu.
Pihaknya menyebutkan, bahwa saat ini kawasan Candi Gesong Songo tengah dilakukan revitalisasi dengan total anggaran mencapai Rp 20,9 miliar, sehingga ke depan kawasan Candi Gedong Songo ini akan semakin memadai untuk menerima wisatawan yang datang ke lokasi wisata tersebut.
“Dengan begitu bisa semakin berkibar wisata di Candi Gedong Songo ini dan diharapkan usai revitalisasi dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang mampu berkontribusi untuk mendapatkan pendapatan daerah yang besar bagi Kabupaten Semarang,” paparnya.
Ia juga menyatakan, dengan banyaknya festival di Candi Gedong Songo, maka seni budaya akan terus lestari.
“Selain itu juga dapat mendongkrak pendapatan UMKM yang ada di Candi Gedong Songo. Lalu pertaniannya juga bisa tumbuh kembang dengan adanya festival seperti ini. Dan kami harap festival seperti ini tidak hanya digelar di Candi Gedong Songo saja, tapi di destinasi wisata lainnya yang ada di Kabupaten Semarang,” tambah Ngesti Nugraha.
Pada kesempatan tersebut, selain resik-resik dan jamasan Candi Gedong Songo juga ada pembentangan bendera merah putih sepanjang 101 meter oleh 200 siswa SMPN 2 Bandungan.
“Jadi kirab merah putih ini kami buat sepanjang 101 meter. Selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, kami harap dengan bendera merah putih sepanjang 101 meter ini dapat membangkitkan jiwa semangat Sumpah Pemuda anak-anak di sini, dan bangga menjadi anak Indonesia yang bersikap dan berpedoman pada nilai Pancasila, dan bersatu padu untuk kesatuan dan persatuan Indonesia,” jelas RA Endang Nanik Purwati selaku Ketua Harmoni Nusantara Bangkit.
![Ragam Atraksi bakal Warnai Festival Gedong Songo 2023 8 candi gedong songo](https://lingkarjateng.id/wp-content/uploads/2023/10/candi-gedong-songo.jpg)
Sementara itu dijelaskan oleh Ketua Panitia Festival Candi Gedong Songo 2023 sekaligus Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparta) Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, bahwa latar belakang diadakannya acara tersebut yaitu untuk meningkatkan potensi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Semarang.
“Selain itu juga untuk meningkatkan wisatawan untuk mau datang ke Candi Gedong Songo. Juga untuk nguri-nguri budaya yang ada di Candi Gedong Songo ini, sehingga kami buatlah acara rutin tahunan Festival Candi Gedong Songo ini,” ujar Wiwin.
Dengan demikian, lanjut Wiwin, Festival Candi Gedong Songo 2023 ini dapat meningkatkan perekonomian kerakyatan yang ada di sekitar destinasi wisata Candi Gedong Songo ini.
“Tidak hanya ekonomi kerakyatan saja yang kami dorong, tapi juga industri yang ada di sini kami harap bisa berkembang dengan meningkatnya wisatawan yang datang ke Candi Gedong Songo ini. Sehingga ekonomi wisata pun juga ikut naik, dan masyarakat pun sejahtera,” paparnya.
Pada helatan Festival Candi Gedong Songo 223 ini ditampilkannya berbagai tarian tradisional dari Kabupaten Semarang. Selain ada pembentangan bendera merah putih sepanjang 101 meter dan jamasan Candi Gedong Songo.
“Ada berbagai atraksi dan tarian tradisional yang juga kami hadirkan di sini, seperti Jaran Kepang, dan tarian lainnya. Kami harap dengan adanya acara ini pendapatan daerah pun ke depannya dari Candi Gedong Songo juga bisa meningkat, sehingga berkontribusi lebih kepada pendapatan Kabupaten Semarang sendiri,” tandasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)