SEMARANG, Lingkarjateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kabupaten atau kota di Jateng belajar dari kasus yang terjadi di Kabupaten Brebes. Pasalnya, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terpapar Covid-19 itu terjadi usai melakukan kunjungan keluar kota.
Ganjar, sapaan akrabnya mengatakan, puluhan ASN tersebut terpapar usai melakukan Bimbingan Teknik (Bimtek) dari Solo. Meski demikian, dia menyebut kondisi mereka rata-rata Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Jadi kemarin ada pelatihan keluar kota. Kalau nggak salah di Solo. Kemudian pulang di-swab, ternyata positif. Ini saya minta memberikan laporan pada kita bagaimana kondisinya. Ya, rata-rata sih OTG. Tapi tetap saja kita tidak boleh meremehkan,” kata Ganjar, Selasa (15/2).
Menyikapi kejadian tersebut, Ganjar minta kabupaten atau kota agar tidak melakukan kunjungan luar kota. Khususnya wilayah yang memiliki angka kasus Covid-19 yang masih tinggi.
Anggota DPRD Jateng Sosialisasikan Bahaya Covid-19
“Saya minta seluruh ASN yang mau meninggalkan kantor, ke luar kota, wajib lapor pada pimpinan sekarang. Agar kita bisa kontrol,” tegas Ganjar.
Ganjar menambahkan, meski pemerintah memprediksi lonjakan kasus sampai akhir Februari dan terjadi penurunan di awal Maret. Kendati demikian, Ganjar tetap mengimbau agar masyarakat khususnya ASN tetap menegakkan protokol kesehatan (prokes) dan menahan untuk bepergian keluar kota.
“Kalau ramalannya kan sampai dengan akhir Februari dan awal Maret itu akan terjadi penurunan. Ramalannya itu, tapi lebih baik jaga diri untuk buktikan ramalan itu. Jaga diri, prokes ketat. Sehingga di Brebes saya minta cek dan ini menjadi pengalaman bagi yang lain,” imbuh dia.
Diketahui, jumlah ASN Brebes yang jadi peserta bimtek sebanyak 58 orang. Mereka diperiksa di dua puskesmas, masing-masing Bantarkawung 35 orang dan Buaran 22 orang, satu orang lagi belum diperiksa karena sedang di luar kota.
Dari pemeriksaan tersebut, dari total 35 orang yang diperiksa hanya 32 orang, tiga lainnya batal karena sedang sakit. Hasil pemeriksaan rapid swab antigen terhadap 32 orang itu, 20 orang dinyatakan positif. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)