SEMARANG, Lingkarjateng.id – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang akan mengawal penataan Pasar Johar Cagar Budaya yang akan dilakukan pekan depan. Hal itu dilakukan dengan tujuan tetap menciptakan kondisi yang aman dan tertib dan terhindar dari provokasi.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengungkapkan, memang tidak bisa dipungkiri nantinya akan ada pro dan kontra. Menurutnya, hal tersebut wajar terjadi karena ada sejumlah pihak yang kurang puas dengan hasilnya.
“Kita pastikan tidak ada provokasi pedagang. Ada pro kontra juga wajar. Tapi yang kemarin sudah ya sudah, kita menata lagi bareng, kami memiliki tugas sebagai penegak perda,” ujarnya belum lama ini.
Dia berharap, baik dinas terkait maupun para pedagang bisa bersinergi agar penataan berjalan dengan baik.
Pedagang Pasar Johar Semarang akan Kembali Ditata untuk Tempati Lapak
Sebelum dilakukan penataan, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melakukan tinjauan lapangan. Hal itu dimaksudkan untuk mendata pedagang dari luar Pasar Johar yang masuk dan mereka yang memiliki lebih dari satu lapak.
“Penataan akan dilakukan sesuai zonasi. Kami minta PPJ dan PPJP bisa turut melakukan identifikasi pedagang dari luar dan tidak sesuai zonasi untuk ditarik,” bebernya.
Pihaknya mengatakan, sesuai permintaan Menteri PUPR, Pasar Johar Cagar Budaya diperuntukkan pedagang lama. Fajar juga meminta para pedagang mengerti jika kapasitas yang dapat ditampung hanya 60 persen saja.
“Itu juga melihat kondisi bangunan setelah terbakar hanya bisa menampung 60 persen saja,” imbuhnya.
Diduga Terjadi Jual Beli Lapak, Kebijakan Penataan Pasar Johar Semarang akan Dievaluasi
Di samping itu, Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Kota Semarang, Mudasir mengatakan, Pemkot Semarang sudah mengakomodir apa yang menjadi kemauan pedagang. Salah satunya dengan penataan ulang yang dilakukan pemerintah dan pedagang agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Nantinya, pengurus paguyuban pedagang sifatnya membantu pemerintah dalam penataan,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penataan ulang maksudnya adalah pedagang yang terlempar dari Pasar Johar Cagar Budaya akan dimasukkan kembali. Sedangkan, pedagang luar yang masuk ke Pasar Johar Cagar Budaya akan ditarik kembali dan ditempatkan ke posisi semula.
Seperti diketahui saat ini ada pedagang Yaik yang masuk ke Pasar Johar Cagar Budaya. Nantinya pedagang tersebut akan dikembalikan ke Alun-Alun Semarang.
Kunjungi Semarang, Jokowi Resmikan Pasar Johar
“Nanti datanya akan dikonfirmasi di lapangan apakah aspirasi para pedagang betul-betul diperhatikan. Kalau pedagang Pasar Yaik yang terlanjur masuk Johar Utara, mau tidak mau harus keluar dan menempati Alun-Alun. Kalau tidak mau ya, pindah ke SCJ ataupun Kanjengan,” ungkapnya.
Dia mengaku siap membantu Pemkot Semarang untuk melakukan identifikasi pedagang dan mendata pedagang luar yang masuk Pasar Johar Semarang. Nantinya juga akan diberikan opsi kepada pedagang luar yang masuk Johar untuk ditata sesuai dengan blok semula sebelum terjadi kebakaran.
“Kita memang belum memiliki data jelas mana yang masuk Johar mana yang terlempar. Tapi data ini akan kita ketahui saat melakukan identifikasi di lapangan. Selain itu, juga masih banyak pedagang yang belum mendaftar ke E-Pandawa,” pungkasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)