SEMARANG, Lingkarjateng.id – Unit Reskrim Polsek Pedurungan berhasil mengamankan 11 remaja yang terlibat tawuran menggunakan sarung di bulan suci Ramadhan. Belasan anak di bawah umur itu, diamankan ketika petugas patroli malam sedang melintas di lampu merah Jalan Supriyadi, Kalicari, Pedurungan, Semarang, Jumat (8/4) pukul 02.00 WIB.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan menyampaikan, tawuran belasan anak tersebut terdiri dari dua kelompok, yakni Palebon dan Sendangguwo. Berawal ketersinggungan kelompok lain yang melihat postingan di media sosial (medsos).
“Yang diamankan dua kelompok tawuran. Berawal mereka foto unggahan di medsos, ada kelompok lain merasa iseng dan ditantang. Kemudian ketemu di perempatan lampu merah Supriyadi. Terus dari Unit Reskrim Pedurungan saat melintas mendapatkan ada kerumunan dan saat diamankan, mereka sedang tawuran,” terang AKBP Donni, saat gelar perkara di halaman Polsek Pedurungan.
Peduli Semeru, Polres Semarang Salurkan 4 Truk Bantuan
Usai diamankan, lanjut Kasatreskrim Polrestabes Semarang, jajarannya juga telah menghubungi keluarga belasan anak itu. Kemudian, pihak keluarga berharap perkara tawuran diselesaikan secara restorative justice.
“Setelah diamankan, kita sudah menghubungi masing-masing keluarga. Pihak keluarga sudah bermohon perkara ini bisa diselesaikan secara restorative justice. Kemudian mereka (anak-anak) akan berjanji tidak mengulangi lagi,” lanjut dia.
Salah seorang pelaku tawuran, DBP (19) mengatakan, keikutsertaan dia dalam tawuran itu lantaran diajak teman sepermainannya. Selain itu, sarung yang dipergunakan disebutkan tidak berisi apapun.
5 Tersangka Pencurian Motor di Rembang Berhasil Diringkus
“Nggak ada isinya, cuma sarung doang. Awalnya diajak sama teman, disuruh bawa sarung, pamit sama orang tua ngomong beli jajan. Kumpulnya sesudah tarawih,” kata DBP.
Sebagai upaya mengantisipasi kejadian tersebut, Kasatreskrim Polrestabes Semarang akan menggalakkan tim elang, patroli lalu lintas dan jajaran terkait untuk pemantauan wilayah. Kemudian, meninjau medsos masing-masing kelompok yang ada di Semarang. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)