Gus Yusuf Dorong Kader PKB hingga Santri Dukung Ngesti-Arifah di Pilbup Semarang

Gus Yusuf Dorong Kader PKB hingga Santri Dukung Ngesti Arifah di Pilbup Semarang

KONSOLIDASI: Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), saat hadir pada Konsolidasi DPC PKB Kabupaten Semarang pemenangan Ngesti Nugraha-Nur Arifah di salah satu hotel di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat, 31 Oktober 2024. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

KABUPATEN SEMARANG, Lingkarjateng.id Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menegaskan Pilkada 2024 di Jawa Tengah harus berjalan transparan. Gus Yusuf mengatakan transparansi jalannya Pilkada 2024 dapat diwujudkan salah satunya dengan menjaga netralitas.

“Karena dengan netralitas tersebut, maka rakyat bisa memilih pemimpin sesuai hati nuraninya. Dan kita semua berharap, sengan adanya netralitas tersebut, maka pilkada berjalan jujur dan adil untuk semua pasangan calon,” ujar Gus Yusuf saat kegiatan Konsolidasi DPC PKB Kabupaten Semarang di salah satu hotel di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat, 31 Oktober 2024.

Secara khusus, Gus Yusuf meminta seluruh kader PKB, NU, santri, dan kiai, kompak memenangkan kader yang diusulkan PKB di Pilkada 2024, termasuk pasangan calon (paslon) di Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha-Nur Arifah.

“Sekarang ini adalah momentum untuk melakukan jihad politik, karena dengan itu maka akan lahir pemimpin di pemerintahan yang akan membuat regulasi dan undang-undang yang mengatur tatanan masyarakat. Karena itu, kiai dan santri harus berpolitik, agar sesuai dan bisa menyampaikan aspirasi sesuai nilai keagaaman dan mewarnai pemerintahan,” tuturnya.

Pilbup Semarang 2024, Ngesti-Arifah Didukung 4.000 Seniman

Gus Yusuf juga menitip pesan kepada Calon Wakil Bupati Semarang Nur Arifah agar memperhatikan investasi sumber daya manusia yang berakhlak dan bermoral baik.

“Kalau soal infrastruktur dan ekonomi, Pak Ngesti tentu sudah paham dan menguasai. Namun soal moral dan akhlak perlu dikuatkan agar Kabupaten Semarang tidak hanya sekadar menjadi daerah yang maju dan makmur, tapi juga barokah,” tuturnya.

Di sisi lain, Ngesti-Arifah untuk mengantongi dukungan dari berbagai pihak untuk mengarungi Pilbup Semarang. Salah satunya dari Paguyuban Hybrid Kabupaten Semarang. Dukungan itu dilandaskan pada perjalanan Ngesti yang dulunya seorang awak angkutan.

“Bapak Ngesti ini kan juga berawal dari awak atau orang angkutan dulunya, kemudian berproses hingga menjadi bupati Semarang. Itu menjadi motivasi bagi kami, bahwa jalan hidup yang lebih baik itu akan diraih jika kita mau berusaha. Makanya, kami dukung penuh Pak Ngesti jadi bupati Semarang lagi,” ujar Andi Nugroho selaku Ketua Paguyuban Hybrid Kabupaten Semarang, di Posko Mutiara, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Paguyuban Hybrid adalah organisasi awak angkutan lintas jenis, mulai dari driver online baik mobil dan motor, driver ojek pangkalan, driver mobil rental, hingga pengusaha rental mobil.

Andi juga menyampaikan bahwa komunitasnya berharap kepemimpinan Ngesti Nugraha di periode kedua nanti dapat memajukan usaha transportasi di Kabupaten Semarang.

“Karena anggota kami dari lintas usaha, kami berharap bisa dilibatkan kalau misal pemerintah daerah membutuhkan jasa di bidang transportasi. Selain itu, saat ini dunia pariwisata di Kabupaten Semarang terus berkembang, maka kami ingin turut berpartisipasi di bagian transportasinya demi kemajuan pariwisata, sebagai rekanan dari destinasi wisata,” bebernya.

Blusukan, Ngesti Nugraha Beberkan Program Unggulan untuk Petani hingga Pelaku Seni di Kabupaten Semarang

Calon Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengapresiasi dukungan dari Paguyuban Hybrid Kabupaten Semarang.

“Saya memang pernah menjadi awak angkutan bus jurusan Kopeng-Salatiga-Semarang. Namun saat itu kondisinya terhitung bagus karena belum banyak mobil dan motor pribadi,” ujarnya.

Ngesti mengatakan dirinya sangat mendukung terobosan dari anggota Paguyuban Hybrid yang ingin berpartisipasi dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Semarang, terutama di bidang transportasi.

“Destinasi wisata kita memang banyak mengandalkan alam, dan kontur atau jalannya tidak semua bisa dilalui bus besar. Sehingga ini adalah peluang yang bisa dimanfaatkan mobil-mobil kecil. Saya ingin, anggota paguyuban ini rutin berdiskusi agar semakin erat dan solid. Karena nanti dari diskusi-diskusi tersebut bisa muncul ide atau aspirasi yang bisa disampaikan saat kita Ngopi atau Ngolah Pikir Bareng-Bareng,” jelasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version