SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pelaksanaan pengetatan selama Natal dan tahun baru di Jawa Tengah (Jateng) tergolong sukses. Arus mudik dan potensi-potensi kerumunan masyarakat selama Nataru bisa dikendalikan dengan baik. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Alhamdulillah semua bisa terkendali dengan baik. Namun demikian kita tetap koordinasi dengan otoritas kesehatan, kita tunggu apakah ada efek Covid-19 selama masa inkubasi. Mudah-mudahan tidak berdampak,” katanya usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (3/1).
Ganjar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk bupati/walikota, TNI, Polri dan instansi terkait yang bekerja keras selama libur Nataru. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung dengan tidak bepergian selama Nataru.
Langgar Larangan Cuti Nataru, Sekda Pemprov Jateng: ASN Bisa Dipecat Tidak Hormat
“Kondisi Covid-19 di Jateng sekarang sudah flat, bahkan cenderung melantai. Mudah-mudahan masyarakat sadar agar ekonomi bisa bergerak kembali,” ucapnya.
Terkait varian Omicron, Ganjar mengatakan sampai saat ini varian baru Covid-19 itu belum terdeteksi di Jateng. Beberapa waktu lalu, ada dua sampel yang dicurigai Omicron, namun setelah dicek ulang ternyata tidak.
“Tapi kita tetap waspada, karena Jatim kemarin kan sudah ada (Omicron), maka kita harus waspada. Saya yakin pasti masuk ke Jateng, maka semua harus siap. Rumah sakit kami minta kembali siaga, dengan menyiapkan sumber daya manusia, ketersediaan tempat tidur, obat-obatan sampai oksigen,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno menerangkan, dari data sejumlah posko Nataru mencatat, sebanyak 2,2 juta kendaraan masuk ke Jateng selama Nataru. Selain itu, ada 558.593 orang yang datang ke Jateng dengan moda transportasi umum.
“Namun yang masuk ke Jateng lebih kecil dibanding yang ke luar Jateng. Data mencatat, sebanyak 5,06 persen kendaraan masuk Jateng saat Nataru dan yang keluar Jateng mencapai 13,69 persen. Sementara yang datang menggunakan transportasi umum ke Jateng sebanyak 49 persen, dan yang ke luar Jateng sebanyak 51 persen,” terangnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)