SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, terus memperbaiki fasilitas di taman-taman yang ada. Rencana terdekatnya yakni melanjutkan peningkatan Taman Hutan Kota Mijen. Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Pemakaman Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati.
Menurut Murni, taman tersebut tidak hanya difungsikan sebagai ruang terbuka hijau saja. Namun juga digunakan sebagai wilayah resapan air di sekitarnya. “Ke depan akan dibuatkan danau untuk tampungan air hujan, sekaligus punya fungsi sebagai pengendali banjir,” ujar Pipie, saapan akrab Murni Edianti, Minggu (30/1).
Kemudian, juga akan ditanami sejumlah pohon berukuran besar yang berfungsi untuk paru-paru kota. Sehingga hutan tersebut dapat berfungsi sebagai penyeimbang lingkungan, cadangan oksigen, dan menyerap polusi asap kendaraan.
Lestarikan Hutan, Perhutani Grobogan Ajak Anak TK Tanam Pohon
“Tahun ini, difokuskan untuk penghijauan dengan penanaman pohon dan fasilitas olahraga jogging track, sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat. Untuk pembuatan danau belum dikerjakan tahun ini karena butuh anggaran yang cukup besar,” jelasnya.
Saat ini pihaknya tengah menyelesaikan sejumlah fasilitas seperti jogging track. Pihaknya iuga akan menyelesaikan perbaikan akses jalan masuk taman hutan kota, dan pedestrian lapangan untuk area jogging track.
“Kalau akses untuk mobil baru dicor pas untuk roda mobil. Karena bagian tengah belum diplester, cuma untuk roda mobil saja, semoga tidak lama lagi bisa ditingkatkan lagi sarana dan prasarananya agar menjadi lebih bagus dan nyaman digunakan masyarakat,” ungkapnya.
Pengunjung Menurun, Taman Lampion Kudus Butuh Perbaikan
Kendati demikian, dia mengatakan masyarakat bisa menggunakan fasilitas maupun lapangan di Taman Hutan Kota Mijen. Masyarakat juga bisa memanfaatkan panggung pertunjukkan untuk kegiatan seni dan budaya. Selain itu, pedagang kaki lima bisa memakai beberapa titik untuk berjualan.
“Mulai tahun ini sudah dibuka untuk masyarakat, kalau ramai dengan aktivitas masyarakat peningkatan taman hutan kota ini bisa dikatakan berhasil. Semoga, dalam waktu dekat ini ada pembicaraan dari perwakilan masyarakat bersama kami jika masyarakat sekitar akan memakai sementara waktu di tempat tersebut, ” katanya.
Lebih lanjut Pipie memaparkan, taman seluas tiga hektar tersebut telah memiliki sejumlah fasilitas. Diantaranya panggung pertujukkan seni, beserta fasilitas pendukungnya yakni kamar mandi, toilet dan lampu penerangan. “Kami mempersilahkan dimanfaatkan masyarakat tapi kalau membawa sampah, tolong sampahnya bisa dibuang ke tempat sampah. Kalau datang bawa sampah, ya kalau pulang sampahnya dibersihkan,” tegasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)