SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan serta mewujudkan kecintaan generasi milenial dalam melakukan kegiatan pertanian, Dinas Pertanian Kota Semarang melakukan pelatihan urban farming untuk menggerakkan kegiatan pertanian Kota Semarang bagi generasi milenial.
Pasalnya, peran anak muda yang berkecimpung dalam pertanian pun masih kecil, ditambah lagi permasalahan lahan Kota Semarang yang semakin sempit, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan produksi pangan serta mengancam ketahanan pangan yang mengakibatkan kebutuhan pangan semakin besar karena jumlah penduduk terus meningkat.
Kepala UPTD Dinas Pertanian Kota Semarang, Yuli Kurniawan mengungkapkan, meski lahan Semarang mulai sempit, dia berharap anak-anak muda mulai menunjukkan kreativitasnya. Dengan urban farming, kata Yuli, mampu meningkatkan ekonomi di tengah pandemi.
Dorong Masyarakat Perkotaan Lakukan Urban Farming
Selain itu, kata Yuli, Dinas Pertanian sudah memberikan wadah bagi anak muda yang memang ingin berkecimpung dalam usaha pertanian. Melalui Urban Farming Corner (UFC), yang bertempat di Jalan Mugassari Semarang, anak muda bisa berkonsultasi terkait permasalahan akan budidaya tanaman, baik dengan konsep tabulampot, hidroponik, polybag, metode pengairan dan berbagai cara lainnya.
Begitupun pada pelatihan yang diadakan kali ini, Yuli menerangkan terkait dengan sistem irigasi kapiler dan fertigasi. Irigasi kapiler, terang Yuli, yaitu teknik untuk optimalisasi penggunaan sumber daya air di bidang perkebunan atau pertanian dengan menerapkan konsep kapilaritas (peristiwa naik/turun zat cair pada pembuluh atau pori-pori kecil).
Selain itu, dengan sistem fertigasi terkait dengan metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar melalui jaringan katup.
Dinas Pertanian Gandeng Cafe Tandur Space untuk Edukasi Pemuda
“Pelatihan urban farming ini sudah batch ke-48, jadi ini baru perdana di tahun 2022 pasca UFC habis direhab sehingga pelatihan vakum terlebih dahulu,” ujarnya.
Yuli mengungkapkan, tujuan pelatihan urban farming untuk pemberdayaan masyarakat khususnya wilayah Kota Semarang. Selain itu, UFC merupakan sebagai tempat rujukan bagi para petani untuk mempromosikan hasil pertaniannya.
Yuli berharap, generasi milenial mampu mewujudkan kecintaan terhadap pertanian di Kota Semarang, serta lebih berkreatif setelah mengikuti pelatihan yang diadakan Dinas Pertanian di tempat masing masing. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)