SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang mendorong masyarakat perkotaan untuk menerapkan urban farming. Sebab banyak manfaat yang akan didapat baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menyebut ketersediaan lahan pertanian di Ibu Kota Jawa Tengah ada sekira 6 persen.
Dari luasan tersebut hanya mampu mencukupi 11 persen kebutuhan pangan masyarakat Kota Semarang.
Sementara untuk 89 persen lainnya dicukupi dari wilayah penyangga seperti Ungaran, Kendal, Demak, dan Grobogan.
Karena ketersediaan lahan yang terbatas, pihaknya meminta masyarakat mengoptimalkan pekarangan rumah untuk dijadikan lahan pertanian. Manfaat yang didapat salah satunya yakni meningkatkan ketahanan pangan.
“Ini yang kemudian kita sebut dengan urban farming. Kalau untuk luasan lahan yang 6% tadi masih bisa ditanami padi. Tapi kalau yang di pekarangan kita dorong dengan tanaman pengganti pangan seperti umbi-umbian, sayuran, tanaman obat,” ujar Hernowo pada Rabu (27/10/21).
Kesehatan Terjamin dengan Menanam Sendiri
Selain itu, Hernowo menjelaskan jika masyarakat menanam secara mandiri, kesehatan akan lebih terjamin.
Sebab mereka bisa menggunakan pestisida nabati dan pupuk tanpa bahan kimia. Hal ini bagian dari mewujudkan makanan sehat untuk masyarakat perkotaan.
“Ini bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Bahkan sekarang sudah mulai membudaya micro green yakni tanaman yang umurnya masih 7-14 hari yang bentuknya masih kecambah kemudian di jus. Itu menyehatkan” jelasnya.
Manfaat selanjutnya yakni dari segi ekonomi. Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan tanaman hobi seperti bunga-bungaan atau tanaman hias.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik bukan tidak mungkin tanaman tersebut bisa bernilai ekonomi.
Kemudian yang tak kalah penting, Hernowo menuturkan urban farming bisa menjadi salah satu solusi untuk menurunkan suhu Kota Semarang yang sangat terik di siang hari.
Bahkan untuk manfaat lingkungan ini, Wali Kota Semarang memiliki program “Ayo Nandur” untuk membuat kotanya semakin hijau. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)