SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dalam rangka perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur dan Candi Muaro Jambi, para biksu melakukan perjalanan atau thudong dari India hingga Thailand. Para biksu ini juga akan melewati jalur sakral Kota Semarang.
Para biksu thudong yang merayakan Waisak ini rencananya akan berjalan melewati jalur sakral di Hutan Bukit Kassapa dan Pakintelan Kota Semarang yang luasnya lebih dari 200 hektare. Perjalanan ini akan menuju ke Candi Borobudur dilanjutkan ke Candi Muaro Jambi, Sumatera.
Thudong itu dilakukan pada Kamis petang 16 Mei 2024 sesudah acara penyambutan singkat di Vihara Buddha Dipa, Pakintelan, Gunungpati. Para biksu thudong berjalan kaki menembus kedalaman hutan kota dan menyeberangi Sungai Kaligarang yang berbatasan dengan Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik.
Dari Kota Semarang, biksu thudong menuju Candi Agung Borobudur dilanjutkan ke Candi di Candi Muaro Jambi, Sumatera.
Pertimbangannya karena para biksu thudong memenuhi undangan Gubernur Provinsi Jambi, untuk berkenan melakukan perjalanan thudong ke Candi Muaro Jambi.
Koordinator Biksu Thudong 2024 Kota Semarang, Wahyudi Santipala menyebut perjalanan biksu mengelilingi dunia ini diikuti 40 orang. Terdiri dari 30 biksu dari Thailand, 10 dari Indonesia.
“Upacara pelepasan bakal dimeriahkan dengan kehadiran Walikota Semarang,Tokoh FKUBJateng dan Semarang,Tokoh lintas agama, sekitar 35 orang bhikkhu anggota Sangha di Indonesia, dan siswa siswi serta mahasiswa/i dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Semarang. Antara lain Sekolah Kuncup Melati, Mahasiswa Jurusan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan YME, FBB Untag Semarang, Mahasiswa Jurusan Studi Agama-agama UIN Walisongo, dan lainnya,” ujarnya, Senin 13 Mei 2024.
Sementara untuk melewati jalur sakral nanti, sejumlah relawan telah menyiapkan jalur untuk menjamin keamanan dan kelancaran selama di perjalanan.
“Sebanyak kurang lebih 300 orang relawan,” tuturnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)