Sempat Saling Lapor, Dua Kubu Paslon Pilbup Pekalongan Sepakat Damai soal Ricuh Pengundian Nomor Urut

Perwakilan simpatisan dua kubu Paslon Bupati Pekalongan, Fadia-Sukirman dan Riswadi-Amin, berdamai dan berjabat tangan usai mediasi soal kericuhan pengundian nomor urut di Polres Pekalongan pada Jumat, 11 Oktober 2024. (Fahri Akbar/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Setelah sempat saling melaporkan akibat kericuhan yang terjadi saat pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan, dua kubu pendukung akhirnya sepakat berdamai. Kesepakatan tersebut dicapai melalui mediasi yang difasilitasi oleh Polres Pekalongan pada Jumat sore, 11 Oktober 2024.

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso Widamanto, melalui Kasubsi Penmas, Iptu Suwarti, menjelaskan bahwa kedua belah pihak akhirnya sepakat mencabut laporan masing-masing demi menjaga ketertiban dan keamanan wilayah menjelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Pekalongan 2024.

“Hari ini proses restorative justice (RJ) sudah selesai, dan ini merupakan inisiatif dari kedua pihak yang ingin menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif di Pekalongan,” ungkap Iptu Suwarti.

Tim Kuasa Hukum Paslon Riswadi-Amin, Imam Maliki, menyampaikan bahwa insiden kericuhan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak terulang kembali. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah memaafkan kejadian tersebut.

“Kami sudah saling memaafkan dan sepakat mengakhiri perselisihan ini. Semoga ke depan, situasi tetap damai,” ujar Imam.

Hal senada juga disampaikan oleh Huasa Hukum simpatisan Fadia-Sukirman, Zaenudin. Ia menekankan bahwa kesepakatan damai tersebut tercapai tanpa ada paksaan.

“Kami menerima maaf dan juga memberikan maaf. Baik Ibu Fadia maupun Bapak Sukirman telah sepakat untuk memaafkan dan melupakan insiden pelemparan yang terjadi,” jelas Zaenudin.

Sebagai informasi, kericuhan terjadi pada Senin, 23 September 2024, di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan saat pengundian nomor urut paslon, di mana kedua kubu simpatisan terlibat bentrokan fisik dengan aksi saling lempar batu. Perseteruan antara pendukung paslon Fadia-Sukirman dan Riswadi-Amin tersebut memanas hingga berujung pada saling lapor ke pihak kepolisian. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version