PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan kumuh Kampung Bugisan, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara.
Melalui kolaborasi lintas dinas, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Pemkot Pekalongan menargetkan Kampung Bugisan menjadi kawasan yang bersih, tertata, dan ramah lingkungan.
Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya tengah melaksanakan berbagai proyek infrastruktur untuk mendukung program pengentasan kawasan kumuh di Bugisan. Fasilitas yang disediakan meliputi pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM), tiga stasiun pompa, dan penyediaan jamban keluarga bagi warga setempat.
“Tiga stasiun pompa dibangun untuk meminimalisir potensi genangan, terutama pada musim hujan. Dua stasiun berada di area permukiman, sementara satu lainnya di dekat Jembatan Lodji. Kami berharap keberadaan pompa ini bisa mengurangi risiko banjir dan memperbaiki sanitasi lingkungan,” ujar Bambang usai mendampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Pekalongan, Salahudin, meninjau proyek tersebut pada Senin, 4 November 2024.
Selain itu, DPUPR Kota Pekalongan juga menargetkan pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik setempat (SPAL-DS) di 10 titik melalui pendekatan swakelola masyarakat.
Proyek tersebut diharapkan mampu mendukung pengelolaan limbah rumah tangga dengan lebih baik, sehingga meningkatkan derajat kesehatan warga Bugisan.
Tidak hanya penanganan air dan sanitasi, DPUPR Kota Pekalongan juga membangun tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS-3R) di Kampung Bugisan.
TPS-3R tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Dengan fasilitas tersebut, warga diharapkan dapat mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama di sepanjang Sungai Lodji.
“Kami harap keberadaan TPS-3R ini bisa mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah dan memberikan nilai ekonomi dari sampah yang diolah. Langkah ini juga membantu mengurangi beban TPA Degayu yang kondisinya semakin penuh. Ditargetkan, seluruh proyek fisik di Kampung Bugisan dapat selesai pada pertengahan Desember 2024,” pungkas Bambang. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)