PATI, Lingkarjateng.id – Warga Desa Angkatan Kidul, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati akhirnya menyetujui Sungai Godo dilakukan normalisasi. Salah satu warga, Imam Saputra (32) mengatakan sungai sudah mulai dangkal, sehingga normalisasi perlu dilakukan.
“Soalnya sekarang ‘kan banyak sungai-sungai yang belum pulih lagi, dangkal dan adanya normalisasi juga dibutuhkan. Biar lebih lancar lagi untuk aliran airnya. Soalnya sekarang banyak longsor itu menutupi jalur airnya,” ujarnya, Jumat, 1 Desember 2023.
Imam pun berharap normalisasi bisa segera dilakukan. Apalagi, sudah dua kali banjir bandang menerjang daerahnya.
“Hampir semua di wilayah ini terdampak semua. Membersihkan lumpur, ya air masuk ke dalam rumah, barang-barang terkena semua,” ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah warga Desa Angkatan Kidul menolak Sungai Godo dinormalisasi. Mereka berdalih normalisasi akan merusak tanaman bambu yang ada di bantaran sungai. Selain itu, warga juga khawatir normalisasi akan mengurangi luas tanah miliknya yang berada di bantaran sungai.
“Kan seperti ini, kalau tanahnya dekat sungai ‘kan khawatir tanahnya sedikit habis. Tanah menyusuri beteng atau apa itu, tanggul lah. Kalau tanahnya tidak lebar ‘kan jadi menyempit,” ujar salah seorang warga Angkatan Kidul, Sukarwi.
Sebenarnya, Pemerintah Desa Angkatan Kidul sudah sejak lama menginginkan Sungai Godo supaya dinormalisasi. Pasalnya, tanggul sungai sering jebol karena tidak kuat menahan derasnya air sungai, sehingga banyak warga yang terdampak.
Tambakromo Pati Diterjang Banjir Bandang, Ratusan Rumah Warga Sempat Tergenang
“Kami dari pemerintah desa malah lebih senang dinormalisasi. Kita mengingat yang dulu, tahun 2022, kemarin kita selalu disibukkan dengan tanggul yang jebol, sungai meluber. Kita dari Pemerintah Desa setiap hari disibukkan dengan itu,” ungkap Kepala Desa Angkatan Kidul, Muhlisin.
Untuk mengedukasi warga yang selalu menolak normalisasi, pihaknya selama ini gencar memberikan edukasi terkait pentingnya normalisasi sungai. Perlahan akhirnya warga mulai setuju. Pihaknya pun saat ini tinggal melakukan pengajuan proses normalisasi ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Semarang
“Untuk saat ini, yang kemarin belum setuju dengan adanya normalisasi tapi sekarang kelihatannya sudah ngasih lampu hijau kepada kami. Sekarang sudah setuju dan bisa dinormalisasi,” tuturnya.
Pihaknya pun berharap tahun depan Sungai Godo yang melintasi desanya sudah dinormalisasi. Sehingga, risiko banjir bandang yang selama ini selalu mengintai setiap musim hujan bisa dihindarkan.
“Kami mengharapkan untuk tahun 2024 ya harus diselesaikan normalisasi. Kalau awal tahun kita tidak bisa, kita proses dulu,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)