Minta 1.218 PPS Jaga Integritas, KPU: Untuk Pati Lebih Sejahtera

Pelantikan PPS Pati

Pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kabupaten Pati di Gor Pesantenan Pati, Minggu (26/5). (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati melantik 1.218 Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang bakal bertugas di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pati 2024.

Dari jumlah tersebut, terbagi menjadi satu orang sebagai ketua PPS dan dua orang sebagai anggota PPS yang bertugas di masing-masing desa. Mereka menjadi tonggak utama dalam menyukseskan Pilkada Serentak di 406 desa yang ada di Kabupaten Pati.

PPS akan bekerja mulai dari pembentukan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), pengumpulan data pemilih, perawatan data pemilih, pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), penentuan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga pelaksanaan Pilkada 2024 nanti.

Komisioner KPU Pati, Supriyanto, mengatakan dalam waktu dekat ini para PPS akan bertugas membentuk Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Setelah melakukan pembentukan Pantarlih, mereka akan mengolah data pemilih yang didapat kemudian disampaikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

“Perlu saya beritahukan bahwa sebentar lagi teman-teman PPS akan bekerja. Pembentukan Pantarlih ya, karena coklit (pencocokan dan penelitian) itu kita mulai 24 Juni sampai 24 Juli,” jelas Supriyanto saat melantik PPS di Gor Pesantenan Pati pada Minggu, 26 Mei 2024.

Supriyanto berharap para PPS yang dilantik dapat menjaga integritas penyelenggara pemilihan suara. Dengan proses tersebut, pemimpin yang dihasilkan dari Pilkada 2024 nanti benar-benar berkualitas serta dapat memajukan Jawa Tengah dan Kabupaten Pati.

“Jaga integritas. Semoga di Pilkada ini berjalan aman, kita bisa memilih dan menghasilkan pemimpin terbaik untuk Pati lebih makmur dan sejahtera,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu anggota PPS dari Desa Tawangrejo, Kecamatan Winong, Kaifa Nunsyizuha (24) berharap tugas yang diembannya di Pilkada nanti lebih mudah dibandingkan tugas yang dilaksanakan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kemarin. Mengingat, peserta Pilkada nanti lebih sedikit yakni hanya gubernur dan bupati.

“Kalau kemarin kan banyak pesertanya, ada presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten, dan DPD. Jadi kerjanya lebih keras, lembur. Di Pilkada nanti semoga lebih simpel,” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version