PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati Bambang Agus Yunianto saat dikonfirmasi, pada Kamis, 9 November 2023 mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Pati dipicu oleh usia produktif yang masih menganggur.
“Kondisi saat ini ada 27.064 TPT di Pati. Kebanyakan mereka merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,” ujar Bambang.
Jika dipersentasekan, kata dia, sebanyak 3,61 persen TPT di Kabupaten Pati didominasi generasi Z. Menurutnya, sikap generasi Z saat ini mudah mengeluh dan kurang gigih dalam bekerja. Selain itu, mereka juga rentan mengalami kebosanan dan rasa tidak nyaman yang dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja.
“Generasi Z beda dengan generasi milenial atau generasi sebelumnya. Gen Z cenderung pengen yang enak-enak saja, dapat duit banyak tanpa tekanan perusahaan. Dominasi generasi Z pada TPT dikarenakan oleh etos kerja yang rendah. Mereka berdalih ingin menjaga kesehatan mental saat untuk menghindari pekerjaan yang berat,” jelasnya.
Kendati demikian, menurut dia, generasi Z tidak menjadikan rendah atau tingginya gaji yang diterima sebagai alasan untuk resign dari pekerjaannya.
“Kalau upah atau gaji tidak mempengaruhi TPT. Bagi mereka yang penting ‘kan nyaman atau tidak. Gen Z pengen yang ringan, tidur di rumah dan enak-enak. Beda sama generasi terdahulu,” ucapnya.
Untuk mengurangi angka pengangguran saat ini, ia menyatakan bahwa Disnaker Kabupaten Pati berupaya menekannya melalui event job fair.
“Tingkat pengangguran terbuka tahun 2022 setara 4,15 persen, totalnya 31.651 orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja Pati pada data terakhir 6.634, kemudian terserap 3.671,” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)