PATI, Lingkarjateng.id – Pertengahan bulan Februari lalu, renovasi kubah Masjid Agung Baitunnur Pati baru saja selesai dikerjakan. Namun ternyata, imbas dari pekerjaan renovasi tersebut malah menimbulkan masalah baru. Diketahui bahwa atap Masjid Baitunnur Pati mengalami kebocoran di beberapa titik.
Mengetahui kondisi tersebut, pihak takmir Masjid Agung Baitunnur melayangkan surat kepada Bupati Pati Haryanto pada tanggal 21 Maret 2022 yang meminta agar atap Masjid Agung Baitunnur segera diperbaiki. Sebab menurut keterangan Ahmad Rofiq, selaku bagian sarana dan prasarana takmir Masjid Agung Baitunnur menuturkan bahwa, sebelum adanya renovasi tidak ditemukan kebocoran pada atap Masjid Agung Baitunnur.
“Terkait surat yang kami sampaikan ke Bupati sudah mendapat tindak lanjut. Ini juga sudah diperbaiki tapi belum secara keseluruhan, mengingat untuk mengetahui bocor atau tidak itu kalau ada hujan deras baru bisa mengetahui,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (5/4).
Masjid Agung Demak Adakan Tradisi Megengan, Dinas Pariwisata Tidak Ikut Serta
Sementara, ia menjelaskan ada belasan titik kebocoran di masjid tersebut. Mulai dari depan pintu selatan, utara, dan timur. Selain itu, di belakang mimbar juga mengalami kebocoran.
Keadaan atap yang bocor menurut keterangannya, sudah terpantau saat awal renovasi kubah masjid. Pada saat itu pihaknya tidak begitu mempermasalahkan karena atap dan kubah belum terpasang.
Diketahui pasca renovasi kubah terjadi beberapa kerusakan, diantaranya kabel CCTV yang putus, kerusakan plafon, terpotongnya tangga menuju kubah masjid, dan beberapa talang mengalami kerusakan.
“Kami memahami pada saat itu karena masih tahap renovasi, atap belum terpasang. Tetapi setelah atap terpasang ternyata masih bocor, kami ya protes. Terkait anggaran perbaikan atap yang bocor ya mestinya masih jadi tanggungan rekanan,” tegasnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Koran Lingkar)