PATI, Lingkarjateng.id – Anggota Komisi B DPRD Pati, M. Nur Sukarno mengapresiasi pembangunan Alun-Alun Kembang Joyo yang dirasa sudah tepat bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang mengalami relokasi di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani Pati.
“Alun-Alun Timur (Kembang Joyo), salah satu fungsinya adalah untuk menampung PKL dan diprioritaskan untuk PKL yang telah terdaftar di Disperindag (Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Red) Kabupaten Pati,” ucap Sukarno saat dihubungi, Senin (7/2).
Menurut informasi yang diperoleh dari Disperindag Pati, tidak semua PKL yang berada di Kabupaten Pati bisa ikut andil berjualan di Alun-Alun Kembang Joyo tersebut.
Disdagperin Pati Gelar Pengundian Lapak Pedagang Alun-Alun Kembang Joyo
“Tidak semua PKL di Pati tertampung di sana, akan tetapi kita lebih memprioritaskan para PKL yang direlokasi dari TPK Perhutani Puri,” lanjutnya.
Politisi dari Partai Golkar itu menuturkan, meski sudah ditempati PKL dan pengunjung mulai berdatangan, pembangunan Alun-Alun Kembang Joyo masih belum lengkap. Hal ini ditandai dengan adanya sistem drainase yang kurang memadai.
“Harapannya semoga di lokasi baru ini, dapat menjadi daya tarik masyarakat Pati maupu luar Pati, sehingga geliat perkembangan PKL menjadi lebih baik lagi,” harapnya.
Gelar Pawai, Syukuri Kembalinya Alun-Alun Kota Semarang
Sementara itu, pihak Disperindag Pati, Hadi Santoso mengatakan, saat ini terdapat 360 lapak yang tersedia dan semuanya telah terisi. Sebanyak 360 lapak tersebut, telah dilakukan verifikasi pada bulan Oktober tahun 2020 lalu.
Dalam penentuan jumlak lapak yang tersedia, dikatakan oleh Hadi, mengacu pada data banyaknya pedagang di tahun 2020. Dengan dasar itu, menjadi penentu jumlah lapak yang tersedia di Alun-Alun Kembang Joyo saat ini. (Lingkar Network | Falaasifah – Lingkarjateng.id)