PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo menghimbau masyarakat untuk waspada kedatangan puting beliung.
Hal ini mengingat potensi tahunan yang sering terjadi di Pati ketika memasuki pergantian musim.
Berdasarkan catatannya, beberapa waktu lalu telah terjadi puting beliung di sejumlah wilayah di Bumi Mina Tani. Diantaranya terjadi di Desa Karangwono, Kecamatan Tambakromo.
“Jadi di bulan Oktober ini kita sudah memasuki masa pancaroba atau masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Secara umum ditandai curah hujan yang mulai ada. Meskipun dalam durasi yang tidak panjang antara 30 menit hujan deras,” ungkap Martinus.
Pergantian seperti inilah yang dikatakan Martinus berpotensi menimbulkan angin besar. Sehingga ia meminta kepada masyarakat untuk waspada.
“Perlu diwaspadai adalah hujan deras disertai angin kencang. Kejadian kemarin di Karangwono, Tambakromo sudah ada beberapa rumah yang terkena angin puting beliung dan mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan kerugian material berupa rusaknya genting rumah. Ini adalah ciri khas musim pancaroba,” tutur Martinus.
Ia pun memprediksi musim hujan benar-benar datang pada bulan November. Puncaknya akan terjadi pada awal tahun 2022.
Sedangkan berdasarkan data tahun lalu, BPBD Pati mencatat bencana puting beliung menimpa beberapa desa di Kabupaten Pati.
Diantaranya Desa Sundoluhur Kecamatan Kayen, Desa Rogomulyo Kecamatan Kayen dan Desa Wuwur Kecamatan Gabus. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)