PATI, Lingkarjateng.id – Hari ketiga obor PeSONas di Kabupaten Pati, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) menggelar acara ekspresi seni budaya. Acara terdiri terdiri dari ketoprak GSMS kolaborasi bersama anak bertalenta khusus.
Penampilan Ketoprak GSMS diwakili dari grup ketoprak SD Sukoharjo 03 Kecamatan Wedarijaksa Pati. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari melati yang dibawakan oleh anak-anak bertalenta khusus di Kabupaten Pati. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Ia memberikan semangat kepada orang tua anak disabilitas.
“Mari kita bersemangat Bapak Ibu semua. Anak adalah pemberian dari Tuhan yang Maha Esa. Melalui kegiatan PeSONas ini kita bergembira. Membuat anak-anak kita bergembira dengan berseni,” ungkap Budi Santoso, Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah saat sambutan pembukaan, Kamis (13/1).
Wakil Bupati Rembang Serahkan Obor PeSONas ke Bupati Pati
Di sisi lain, Ripana Puntasara sebagai Wakil Ketua Bidang 4 Non Kompetisi PeSONas menyampaikan bahwa kegiatan bagi anak-anak disabilitas kemarin terdiri dari bermain, menari dan melukis. Selain itu, ada juga penampilan ketoprak dari anak-anak SD Sukoharjo 03.
Kegiatan ini merupakan sebuah kolaborasi yang ciamik antara anak pada umumnya dengan anak yang memiliki kebutuhan khusus. Ripana menyebutkan bahwa dengan kegiatan seperti ini akan membuka ruang inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri anak-anak disabilitas.
Dia juga menjelaskan makna dari kegiatan menari dan melukis bagi anak-anak disabilitas yaitu untuk membuka ruang bagi anak-anak disabilitas mengembangkan diri. Supaya masyarakat normal tidak memandang sebelah mata keberadaan anak-anak dengan talenta khusus.
Lebih lanjut, tentang prinsip PeSONas 2022 yang bertemakan “Akulah Bintang” adalah membuka ruang agar anak-anak dengan berkebutuhan khusus menjadi percaya diri. Artinya mereka mendapatkan ruang di masyarakat. Jadi harapannya adalah masyarakat umum bersedia untuk membuka ruang-ruang dan memberikan apresiasi bagi anak-anak disabilitas. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)