Tradisi Dhandangan Kudus Kembali Ditiadakan

Tradisi Dhandangan Kudus Kembali Ditiadakan

POTRET: Suasana salah satu lokasi yang biasanya dipadati pedagang saat tradisi Dhandangan digelar yakni perempatan jember Kudus. (Falaasifah/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus akhirnya memutuskan untuk meniadakan tradisi Dhandangan yang biasanya diselenggarakan menjelang puasa Ramadan. Hal ini diputuskan setelah melewati proses kajian.

Semenjak adanya virus Covid-19, ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan tradisi Dhandangan di Kudus ditiadakan. Status PPKM level 3 Kota Kudus juga turut menjadi salah satu alasan peniadaan tradisi Dhandangan. 

Mengingat tradisi Dhandangan sendiri merupakan gelaran pasar rakyat, yang mana dari tahun-tahun sebelumnya selalu menarik animo masyarakat dari Kudus maupun dari luar daerah untuk turut mengunjungi dan menyemarakkan tradisi Dhandangan. 

Boyong Grobog, Lestarikan Tradisi Kabupaten Grobogan

Terkait ditiadakannya kembali tradisi Dhandangan di Kudus, pada akhirnya juga menuai respon dari masayarakat Kudus. Lisa Kenida (24) salah seorang warga Kudus, menyayangkan tidak diadakannya tradisi Dhandangan pada tahun ini.

Menurutnya, tradisi Dhandangan merupakan ciri khas Kudus yang diselenggarakan menjelang bulan puasa. “Kalau tidak ada lagi jadi hampa, tidak ada kemeriahan tersendiri bagi saya,” kata Lisa Kenida. 

Dia menginginkan, tradisi dhandangan bisa tetap diadakan walaupun mungkin ada ketetapan kuota pengunjung dan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Petani Desa Laban Kendal Gelar Tradisi Tingkepan Pari sebagai Rasa Syukur

“Apalagi generasi sekarang mungkin sudah lupa suasana dan kemeriahan Dhandangan, karena tradsi Dhandangan memang selalu dinantikan setiap tahunnya,” jelasnya. 

Meskipun begitu, dia juga mengatakan tetap mendukung kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kudus terkait dengan peniadaan kembali tradisi Dhandangan pada tahun ini. 

“Kalau ditiadakan tidak apa-apa karena sudah kebijakan dari Pemerintah, yang patinya sudah mempertimbangkan hal ini dengan matang. Semoga tahun berikutnya bisa menyaksikan lagi meriahnya festival Dhandangan,” ungkapnya. 

Menurut informasi yang ada, memang sempat ada wacana Bupati Kudus tetap mengadakan Dhandangan dalam skala kecil di sekitar Menara Kudus. Namun, hal tersebut akhirnya juga tidak dapat terlaksana mengingat status PPKM Kudus yang masih berada di level 2 serta dikhawatirkan dapat memicu kerumunan dan mobilisasi massa. (Lingkar Network | Falaasifah – Koran Lingkar)

Exit mobile version