KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus launching proyek perubahan inovasi daerah dalam rangka pelaksanaan pengembangan kompetensi guna memenuhi standar kompetensi manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Salah satunya adalah sistem informasi pelaporan deteksi dini (SIP DENI) yang merupakan inovasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti mewakili Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa, Kabupaten Kudus telah mengirimkan peserta diklat tahun 2023 angkatan 31 yang diikuti oleh 4 peserta dari organisasi perangkat daerah (OPD) yakni Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus, dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
“Dalam pelaksanaan diklat, para peserta tersebut diharapkan untuk membuat inovasi yang dituangkan di dalam proyek perubahan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik,” kata Pj Sekda Kudus Revlisianto Subekti, pada Rabu, 15 November 2023.
Empat peserta diklat itu, kata dia, membuat beberapa inovasi dalam proyek perubahan. Dinas Kominfo Kudus dengan judul “Strategi Keamanan Data dan Informasi melalui Computer Security Incident Response Team (Sikap CSIRT) di Kabupaten Kudus”. DPMPTSP Kudus membuat inovasi dengan judul “Rancangan Proyek Perubahan yakni Strategi Peningkatan Investasi Melalui Kemudahan Investasi (Pro Invesku) di Kabupaten Kudus”.
BKPSDM mengangkat tajuk “Strategi Pengembangan Karier dan Kompetensi ASN yang Profesional melalui ‘Janeta ASNKu’ (Manajemen Talenta ASN Kudus) di Kabupaten Kudus”. Sementara, Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus menyampaikan inovasi dengan judul “Strategi Peningkatan Kondusifitas Daerah melalui Sinergitas Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dan Sistem Informasi Pelaporan Deteksi Dini (SIP DENI)”.
Revlisianto mengatakan, inovasi SIP DENI bertujuan untuk meningkatkan data dan informasi kewaspadaan dini yang akurat sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan kepala daerah di Kabupaten Kudus.
Ia menegaskan, inovasi tersebut merupakan hasil kolaborasi dari empat peserta diklat yakni antarperangkat organisasi daerah di Kabupaten Kudus.
Dengan adanya inovasi-inovasi tersebut khususnya aplikasi SIP DENI dari Badan Kesbangpol dapat memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berinvestasi.
“Dapat memberikan rasa aman bagi para pelaku usaha sehingga bisa menjadi daya tarik investasi,” harapnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)