KUDUS, Lingkarjateng.id – Harga kedelai impor saat ini terus merangkak naik. Menurut keterangan salah satu pengrajin tahu di Kudus, harga kedelai impor diprediksi bisa tembus sampai Rp15.000 per kilogram.
“Saat ini harga kedelai impor Rp12.200 per kilogram. Namun, kita mendapat informasi dari Kopti (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) Kudus, jika harga kedelai impor bisa tembus sampai Rp15.000 per kilogram,” kata Ali Firdaus, salah satu pengrajin tahu yang beralamat di Desa Mejobo.
Ia mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut bisa terjadi sewaktu-waktu dalam hitungan hari bahkan jam.
Produsen Tahu Tempe di Jepara Keluhkan Naiknya Harga Kedelai
“Naiknya sewaktu-waktu, walaupun naiknya Rp100. Tetapi jika berlangsung setiap hari, lama-lama nanti harga kedelai melambung tinggi,” ungkapnya.
Untuk mensiasati naiknya harga kedelai impor ini, pihaknya tidak bisa mensubtitusinya dengan menggunakan kedelai lokal. Sebab, saat ini tidak ada stok kedelai lokal yang tersedia.
“Selain itu juga kualitas kedelai lokal belum bisa bersaing dengan kedelai impor. Jika memproduksi kedelai impor bisa tahan 3 hari, namun jika menggunakan kedelai lokal bisa tahan 2 hari saja,” katanya.
Kenaikan Harga Kedelai Dikeluhkan Perajin Tahu Tempe Pati
Kendati demikian, meski harga kedelai terus merangkak naik produksi tahu miliknya masih tetap berjalan. Hanya saja ia akhirnya mengambil langkah untuk menaikkan harga produksi tahu miliknya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yusiana Widiastuti (30). Harga kedelai yang terus melambung tinggi membuatnya terpaksa harus menaikkan harga tahu hasil produksinya.
“Sebetulnya kesulitan namun ini kan termasuk barang pokok yang banyak dicari. Jadi, mau tidak mau tetap produksi. Yang awalnya satu papan tahu itu Rp35.000, sekarang menjadi Rp38.000,” ungkapnya.
Ia berharap, Pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi harga kedelai yang semakin melambung tinggi. Sehingga, harga kedelai bisa normal dan kembali stabil.
“Kalau bisa harga kedelai impor bisa turun kembali di kisaran harga Rp9.000,” pungkasnya. (Lingkar Network | Falaasifah – Koran Lingkar)