KUDUS, Lingkarjateng.id – Banjir melanda 2 (dua) desa di Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, yaitu Desa Mejobo dan Desa Golantepus. Sekitar 450 rumah warga Desa Golantepus terendam banjir, bahkan rumah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kudus, Sadiyanto yang tinggal di Desa Mejobo ikut kebanjiran, pada Selasa (30/11) pagi hari.
“Di Desa Mejobo sendiri berada di perempatan Mejobo, lokasi tersebut merupakan daerah cekungan sehingga begitu debit air sungai tinggi akan limpah dan menggenang beberapa jam di sana,” kata Camat Mejobo, Aan Fitrianto, Selasa (30/11).
Dia mengungkapkan, hingga pagi hari dilaporkan ada sekitar 450 rumah warga Desa Golantepus yang kebanjiran. Ratusan rumah itu tersebar di tiga RW, yakni RW 1, 2 dan 3 Desa Golantepus. “Di RW 1 ada 4 RT yang tergenang banjir, RW 2 ada 2 RT dan RW 3 ada 3 RT. Total rumah warga yang kebanjiran ada 450-an,” ungkapnya.
Waspada, Lima Kecamatan di Kudus Rawan Banjir
Ketinggian banjir, kata dia, masih relatif aman berkisar antara 20-30 sentimeter. Hingga kini warga masih bertahan beraktivitas di rumah masing-masing dan belum ada yang mengungsi. Terkait upaya penanggulangan tangan jebol, Aan menuturkan pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke BBWS Pemali-Juwana dan BPBD Kabupaten Kudus untuk pembuatan tanggul darurat.
“Kita masih nunggu debit sungai surut dulu. Setelah itu kita lakukan penambalan tanggul jebol dengan sak diisi tanah urug. Ini butuh paling tidak 500 sak dan 5 truk tanah urug,” ujarnya.
Sementara menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus, Sadiyanto yang tinggal di Desa Mejobo mengatakan, drainase yang sudah lama mengalami pendangkalan memperparah banjir yang terjadi saat hujan deras turun.
“Saya sendiri sudah mengusulkan adanya pemeliharaan saluran melalui pandangan fraksi-fraksi saat sidang paripurna DPRD Kudus, dengan harapan airnya bisa mengalir dengan lancar,” katanya.
Namun pada kenyataannya, lanjut Sadiyanto, karena salurannya dangkal sehingga debit air yang tinggi mengakibatkan banjir. Terlebih hari ini dikabarkan ada tanggul sungai yang jebol. “Kami berharap pemerintah daerah segera mengatasi penyebab banjir di Desa Mejobo dan daerah sekitarnya,” harapnya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Budi Waluyo menambahkan, tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, jebol pada Selasa pukul 00.15 WIB.
Hujan dan jebolnya tanggul dengan panjang 15 meter dan tinggi sekitar satu meter di Desa Golantepus, menurut dia, membuat permukiman warga dan jalan utama desa tergenang. Dia menyebut, banjir juga terjadi di Desa Mejobo dan Desa Temulus. “Banjir yang terjadi setelah hujan turun mengakibatkan rumah warga dan jalan desa tergenang di Mejobo dan menyebabkan jalan tergenang di Temulus,” ungkap Budi. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)