KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus HM Hartopo berharap daerah yang dipimpinnya bisa mandiri dalam hal energi, utamanya dalam pengolahan dan produksi energi bahan bakar alternatif. Mengingat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong supaya Indonesia bisa mandiri energi ke depannya.
Mandiri yang dimaksudkan ialah bisa mengolah dan memproduksi energi sendiri. Untuk mewujudkan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus pun terus mendukung perusahaan setempat untuk mengembangkan energi sumber daya terbarukan.
Salah satu perusahaan di Kudus yakni Pura Group pun sedang membuat pilot project alat pengolahan minyak kelapa sawit menjadi bensin sawit (bensa). Alat ini diharapkan bisa mewujudkan mandiri energi di Indonesia maupun di Kudus.
Bupati Kudus Minta Desa Tingkatkan Mitigasi Bencana
Crude Palm Oil (CPO) dari tanaman sawit rupanya bisa dikembangkan menjadi bahan bakar minyak (BBM). Bensa ini pun telah diuji coba dan bisa dipakai pada motor maupun mobil. Hartopo pun menyampaikan bahwa pengembangan energi ini bisa menjadi ikon bagi Kabupaten Kudus.
“Pengembangan energi ini menjadi kebanggaan kami bersama dan bisa menjadi ikon dari Kabupaten Kudus,” ujarnya.
Bupati Kudus menyambut baik dukungan yang diberikan Kementerian ESDM atas upaya pengolahan sumber daya mineral di wilayahnya. Pihaknya pun berharap, pengolahan sumber daya ini bisa terus mendapat dukungan dari Kementerian ESDM.
“Mudah-mudahan ini ada petunjuk dan support dari Kementerian ESDM untuk pengembangan pengolahan bensa ini,” harapnya.
Bupati Kudus Edukasi Kebersihan Lingkungan Sekolah
Hartopo menambahkan, pihaknya berharap bensa atau BBM dari minyak sawit ini bisa diolah dan diproduksi di Kudus, sehingga bisa menjadi bahan bakar yang membantu masyarakat di wilayah setempat.
“Harapan kami pengolahan maupun produksinya bisa dilakukan di Kudus. Ini supaya di Kudus tidak ada kekosongan bahan bakar yang bisa meresahkan masyarakat,” ungkapnya.
Ia pun menilai, uji coba bensa ini sangat bagus dan memiliki kualitas yang baik. Pihaknya pun berharap pengembangan bensa ini bisa menjadi bahan bakar yang berkualitas dengan harga bersaing. “Walaupun ini masih pilot project tapi ini sudah dikemas sedemikian rupa dengan baik. Pura memang saat ini hanya mensupport untuk mesin pengolahan saja, sementara produksi pertama mungkin akan dilakukan di Jawa Barat. Tapi harapan kami, ini mungkin ke depannya bisa diproduksi di Kabupaten Kudus,” paparnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)