KENDAL, Lingkarjateng.id – Kedai angkringan biasanya identik dengan gerobak dan sajian nasi kucingnya yang dijajakan di pinggir jalan. Namun kedai angkringan dengan jenama Angkringart di Desa Penjalin, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal justru terkesan antik dan kuno.
Dari ruang depan, kedai angkringan ini tampak dihias dengan interior barang-barang kuno. Mulai dari telepon umum koin serta furnitur meja-kursi antik dan lampu-lampu kuno yang menambah suasana terkesan vintage.
Di dalam ruangan lainnya juga dipajang sepeda antik, kamera analog, kaset vinyl, radio kuno, jam dinding kuno hingga miniatur yang menambah setiap ruangannya menjadi lebih estetik dan instagramable.
Meski masih sekitar setengah tahun didirikan, namun Angkringart telah menjadi kedai angkringan yang diminati para pengunjung.
Setiawan, pemilik Angkringart yang merupakan seorang arsitek mengaku senang mengumpulkan barang-barang antik sejak duduk di bangku kuliah. Kemudian dengan keahliannya, dirinya memodifikasi barang-barang kuno miliknya.
Menurut Setiawan, barang-barang antik tersebut ia kumpulkan karena banyak orang menganggap barang tersebut sudah tidak bermanfaat lagi. Namun bagi Setiawan, barang-barang kuno tersebut memiliki nilai seni dan sejarah yang tinggi sehingga perlu diperkenalkan kepada generasi berikutnya.
Dirinya mengaku seluruh ruangan Angkringart merupakan hasil desainnya sendiri. Awalnya ia iseng membuat kedai angkringan itu, namun dalam prosesnya justru menjadi pelengkap saat dirinya menerima klien yang datang untuk memesan desain bangunan buatannya.
“Ya iseng, sekaligus buat income tambahan,” ujarnya.
Meski berada jauh dipelosok Desa Penjalin dan jauh dari kota, namun Angkringart menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung terutama anak muda.
“Biasanya yang ke sini banyakan anak muda. Kita buka juga dari jam 4 sore sampai 11 malam,” beber Setiawan.
Tak hanya mengusung tema antik sebagai tema interiornya, Angkringart menyajikan menu makanan dan minuman yang lebih didominasi dengan rempah-rempah. Seperti, nasi rempah dan minuman rempah dari bunga telang.
“Spesialnya nasi bunga telang yang kita racik sendiri dari bunga telang yang kita juga tanam sendiri,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)