Sepanjang 2021 Terjadi 212 Bencana Alam di Kendal

bpbd kendal menangani bencana

BENCANA: Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal tengah menangani bencana banjir di Kendal. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Sepanjang tahun 2021 di Kabupaten Kendal terjadi 212 kejadian bencana alam. Kejadian bencana alam tersebut didominasi oleh faktor alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal berhasil menangani kejadian bencana tersebut selama awal Januari hingga akhir Desember 2021.

Sebagai antisipasi kejadian di tahun 2022, BPBD membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) pada wilayah yang tingkat kerawanannya tinggi. Sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan agar masyarakat mempunyai kepekaan terhadap bencana dan bisa mengantisipasi.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kendal, Sigit Sulistyo mengatakan, potensi bencana di Kabupaten Kendal kebanyakan karena kondisi alam, di wilayah Kabupaten Kendal atas rawan longsor di wilayah bawah rawan banjir.

4 Rumah Rusak Parah Akibat Longsor di Kendal

“Selama 2021 banyak kejadian karena faktor alam. Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penanggulangan bencana dan untuk mempermudah koordinasi kami membentuk Destana,” ujar Sigit, Jumat (14/1).

Lebih lanjut Sigit menjelaskan, Destana di bentuk di wilayah Kendal yang rawan terjadi bencana. Seperti daerah Sojomerto, Pentungan, Gemuh, Tirtomulyo. Diharapkan, adanya Destana nantinya dapat membuat masyarakat menjadi tanggap dan tidak panik ketika terjadi bencana alam.

“Nantinya agar masyarakat tidak panik karena sudah mendapat bekal penanggulangan bencana dari BPBD Kendal. Adapun selama musim hujan ini, BPBD Kendal selalu mengimbau agar masyarakat tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan tanah longsor,” lanjutnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version