KENDAL, Lingkarjateng.id – Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Demam Berdarah saat ini sedang melanda Indonesia. Tidak terkecuali Kabupaten Kendal juga mengalaminya, salah satunya Kecamatan Gemuh. Berdasarkan data dari Puskesmas Gemuh, terdapat 12 anak yang terserang nyamuk Aedes Aegypti dan 1 anak yang masih balita diantaranya meninggal dunia.
Kepala Puskesmas Gemuh dr Kiswati membenarkan jika di wilayahnya sebanyak 12 anak terserang Demam Berdarah.
“Data yang ada di kami sebanyak 12 anak terserang deman berdarah dan 1 anak diantaranya meninggal dunia,” ujar Kiswati.
Pihaknya sudah melakukan imbauan untuk selalu melakukan 3 M, yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air. Selanjutnya mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
“Langkah yang kami lakukan adalah memberikan sosialisasi pencegahan agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih,” lanjutnya.
Sementara itu, Camat Gemuh Kartini langsung tanggap dengan melakukan aksi Fogging ke beberapa wilayah yang sebelumnya ada warga yang terserang DBD.
“Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melakukan Puskesmas Gemuh jadwalkan Fogging, agar mengurangi resoko DBD terutama wilayah yang sebelumnya ada warga yang terserang,” ujar Kartini.
Fogging pertama dijadwalkan Senin Sore, 4 Maret 2024 di Desa Galih. Kartini memilih Desa Galih karena korban meninggal ada di desa tersebut. Di RT 04 RW 01 Desa Galih adalah tempat balita yang meninggal karena DBD dilakukan Fogging bersama wilayah RT 03 RW 01 Desa Galih.
“Fogging dilakukan di 90 rumah di dua wilayah yaitu RT 03 dan RT 04 wilayah RW 01 Desa Galih Kecamatan Gemuh, semoga wabah DBD segera pergi,” lanjutnya.
Sudah terjadwalkan oleh Kartini wilayah yang akan dilakukan Fogging, agar bisa mengurangi perkembangan nyamuk yang mematikan tersebut. (Lingkar Network | Arvian Maulan – Lingkarjateng.id)