KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah maksimal melakukan pembersihan sampah dan lumpur pasca banjir bandang di Desa Kebonharjo dan Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.
Kepala DLH Kendal, Aris Irwanto, mengungkapkan bahwa sampai saat ini diperkirakan masih ada 20 persen sampah yang belum selesai dibersihkan. Ia menyebut bahwa mulai minggu depan, pembersihan sampah banjir akan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah kecamatan maupun desa dan warga setempat.
“Dari hari Selasa kemarin itu ditetapkan 7 hari. Kemudian itu terkait kegiatan pembersihan sampah, lumpur, dan lainnya diserahkan kepada masyarakat, pemerintah kecamatan, maupun desa,” kata Aris di Kendal pada Jumat, 7 Februari 2025.
Aris menjelaskan bahwa Pemkab Kendal telah melaksanakan sejumlah asesmen untuk penanganan pasca banjir. Ia pun berharap masyarakat setempat dapat membersihkan saluran-saluran air seperti gorong-gorong dan lainnya.
“Agar jika kembali terjadi hujan, aliran air dapat mengalir lancar tidak tersumbat sisa-sisa sampah banjir kemarin,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan banyak kendala dalam proses pembersihan sampah dan lumpur pasca banjir di Kebonharjo. Salah satunya terkait tempat pembuangan.
“Memang kemarin kita agak kesulitan saat membuang sampah dan lumpur ini. Idealnya sampah dan lumpur tersebut harus ada tempat khusus pembuangannya. Karena itu sampah spesifik. Dan pada saat kita akan mencari tanah luas untuk pembuangan sampah itu. Tapi Alhamdulillah kemudian Pak Kepala Desa menyediakan tanah bengkoknya untuk pembuangan sampah dan lumpur,” ungkap Aris.
Aris meminta seluruh masyarakat di Kebonharjo saling bahu-membahu untuk menyelesaikan sisa-sisa sampah yang belum selesai dibersihkan.
“Sekali lagi kami mohon masyarakat, mari kita tanggung bersama-sama. Sementara ini juga gorong-gorong kan tidak berfungsi karena tertutup lumpur, jadi kami mohon masyarakat bisa membersihkan gorong-gorong di depan rumahnya, sampingnya atau sekitarnya. Agar kalau hujan airnya tidak menggenang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)