KENDAL, Lingkarjateng.id – Nelayan di Kabupaten Kendal menilai pengerukan sedimentasi di muara Kalikuto, masih belum mampu mengurangi dampak sedimentasi. Kondisi ini dirasa mengganggu masyarakat nelayan karena muara Kalikuto menjadi akses keluar masuk kapal.
Ketua Himpunan Nelayan Indonesia (HSNI) Kabupaten Kendal, Triono, menyatakan bahwa masalah sedimentasi Kalikuto telah menghambat aktivitas penangkapan ikan.
Triono mengatakan, meskipun sudah dilakukan pengerukan namun sedimentasi di Kalikuto belum teratasi sepenuhnya.
“Pengerukan yang dilakukan belum mampu mengatasi tingginya sedimentasi di muara Kalikuto dan sekitarnya,” ungkap Triono, Senin, 12 Februari 2024.
Menurut Triono, dampak sedimentasi menyebabkan akses keluar masuk kapal sulit karena kedalaman air yang dangkal akibat endapan lumpur dan pasir yang terbawa arus.
“Hal ini tentu menghambat aktivitas nelayan dalam menjalankan pekerjaan mereka,” ujarnya.
Selain menghambat akses kapal, sedimentasi juga berppotensi mengganggu ekosistem perairan di sekitar muara Kalikuto.
“Sedimentasi ini dapat mengganggu ekosistem laut dan berdampak negatif bagi keberlanjutan sumber daya perikanan,” sambungnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap ada evaluasi lebih lanjut untuk penanganan sedimentasi di muara Kalikuto dengan melakukan langkah-langkah efektif untuk menjaga kelangsungan ekosistem dan hidup para nelayan.
Selain itu, menurut Triono, penanganan sedimentasi memerlukan kerja sama pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait agar langkah yang diambil lebih tepat. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)