Ditetapkan sebagai WBTB, Tari Opak Abang Kendal Sarat Kisah Humanistik

PERTUNJUKAN TARI: Para penari terlihat gemulai menarikan tari opak abang. (Dokumen Pribadi/Lingkarjateng.id)

PERTUNJUKAN TARI: Para penari terlihat gemulai menarikan tari opak abang. (Dokumen Pribadi/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Tari Opak Abang dari Desa Pasigitan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2023. Tarian tradisional ini memiliki Gerakan sederhana yang rampak dan diiringi alat musik rebana.

Opak Abang adalah akronim kata Opak yang diambil dari kata kethoprak, dan Abang merupakan alat musik pengiringnya yaitu terbang atau rebana. 

Kostum penari opak abang juga unik dan khas dengan paduan baju lengan panjang, kaos kaki panjang, hingga kacamata hitam.

Kesenian tari ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita babad dan legenda, maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan humanistik.

Pemakaian alat musik terbang atau rebana dalam pertunjukam seni tari Opak Abang mencerminkan Kabupaten Kendal yang mempunyai julukan “Kendal Kota Beribadat” yang diartikan sebagai kota santri karena terdapat ribuan pondok pesantren.

Tari Opak Abang dianggap oleh masyarakat Kabupaten Kendal sebagai salah satu tarian yang menjadi identitas Kabupaten Kendal. Tari tradisional ini juga telah diresmikan dan diakui oleh Pemerintah Kabupaten Kendal sekitar tahun 1970-an. 

Seni Pertunjukan Opak Abang Kendal direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2023 pada 30 Agustus 2023 dan disampaikan langsung oleh Ketua Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI), Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastori Simatupang.

Pada bulan Oktober 2023, Seni Pertunjukan Opak Abang resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, berharap dengan ditetapkannya tari Opak Abang sebagai Warisan Budaya Tak Benda bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang mengunjungi Kabupaten Kendal.

“Kami berharap seluruh masyarakat Kabupaten Kendal bisa terus menjaga, merawat, dan melestarikan kebudayaan tradisional kita, terutama Opak Abang ini,” ucap Ferinando. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version