KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Kendal terus mendorong penggunaan anggaran dilaksanakan secara transparan, sebab sudah sepatutnya masyarakat mengetahui dan mengamati aliran penggunaan dana desa.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Kendal menggunakan sistem digital untuk menyajikan keterbukaan informasi pemerintahan desa melalui SIMPeDes (sistem informasi pengadaan barang dan jasa desa).
Kepala Dispermasdes Kendal Yanuar Fatoni mengklaim formula digitalisasi proses pemerintahan desa baru pertama ada yaitu di Kabupaten Kendal. Yanuar menilai selama ini masih banyak pengaduan dan keluhan penggunaan dana desa tidak transparan, oleh karena itu diharapkan dengan digitalisasi tersebut akan menghilangkan prasangka dari warga.
“Kami selama ini menerima laporan dari masyarakat yang cenderung berprasangka buruk akan penggunaan dana desa dan ini tentu membuat tidak kondusif. Jika dibiarkan maka berdampak lebih buruk lagi. Selain menerima laporan dan juga mencoba untuk menyelesaikannya, kami membuat formula bagaimana agar masyarakat bisa melihat secara langsung penyelenggaraan pemerintahan desa menggunakan dana desa yang semakin bertambah setiap tahunnya,” bebernya, Selasa, 23 April 2024.
Menurut Yanuar, aplikasi SIMPeDes bisa menyederhanakan proses administrasi desa dan menggurangi penggunaan kertas sehingga dapat menghemat anggaran untuk alat tulis kantor.
Proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik ini kata Yanuar akan melibatkan semua elemen yang ada di desa, seperti kepala desa. sekretaris desa, kepala seksi, kepala urusan yang ada di desa, kepala dusun selaku tim pelaksana kegiatan, serta masyarakat.
“Ketika semua elemen terlibat tentunya tidak ada lagi kong kalikong atau proses di bawah tangan, semua proses bisa dilakukan secara terbuka,” tandasnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Lingkarjateng.id)