Sumpah Pemuda, Gus Haiz Ajak Generasi Muda Teladani KH Ahmad Fauzan

Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma'arif saat menghadiri haul ke-51 KH Ahmad Fauzan di Jepara, Sabtu, 28 Oktober 2023. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma'arif saat menghadiri haul ke-51 KH Ahmad Fauzan di Jepara, Sabtu, 28 Oktober 2023. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif menghadiri Haul ke-51 KH Ahmad Fauzan yang digelar di Maqbaroh KH Ahmad Fauzan di Suromoyo, Kedungleper, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Gus Haiz sapaan akrabnya menyampaikan bahwa, Kiai Ahmad Fauzan merupakan ulama generasi awal yang mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di Jepara. Bersama dengan para ulama lainnya, beliau berjuang di NU Jepara. Mulai dari sebelum kemerdekaan sampai NU menjadi partai politik tahun 1950-an.

“Beliau membawa NU di Jepara sejak awal sampai akhir hayatnya,” katanya.

Gus Haiz mengungkapkan, Kiai Fauzan merupakan salah satu ulama Jepara yang gigih dalam perjuangan menentang dan mengusir penjajah serta mempertahankan kemerdekaan

“Beliau aktif bergerilya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Berbagai perlawanan pernah dilakukan dalam melawan penjajah Jepang dan Belanda di Jepara,” jelasnya.

Dari segi keilmuan, lanjut Gus Haiz, Kiai Fauzan menawarkan kajian akhlak tasawuf untuk menghindari kajian akhlak yang hanya berada pada tataran pemikiran tidak memberikan bekas pada seseorang, serta menjadi orang-orang yang memiliki akhlakul karimah.

“Untuk menggapai akhlakul karimah diperlukan proses yang biasa dilakukan oleh kalangan Mutashawwifin (Pengamal tasawuf) karena sejatinya esensi dari tasawuf adalah pencapaian akhlakul karimah,” ujarnya.

Dalam bait beliau yang berbunyi, “Harga diri seseorang itu diukur dengan kadar budi pekertinya atau akhlaknya, artinya tidak dengan sisi keperkasaan, sisi kepemilikan harta dan sisi keturunan”.

Kiai Fauzan juga memberikan standarisasi terhadap kemuliaan seseorang dengan parameter akhlak, bukan dengan kepemilikan materi, keperkasaan, dan nasab yang unggul. Maka dari itu, dalam kesempatan ini yang juga bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Gus Haiz mengajak generasi muda untuk meneladani sifat-sifat beliau yang lebih mendahulukan akhlak daripada yang lainnya.

“Jadilah pemuda yang tidak hanya unggul dari sisi akademiknya saja, tetapi juga memiliki karakter, perilaku, dan moral yang baik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version