JEPARA, Lingkarjateng.id – Sebanyak lima desa di wilayah Kabupaten Jepara mengalami kekeringan. Adapun kelima desa tersebut meliputi Desa Tengguli, Kecamatan Bangsri; Desa Kunir, Kecamatan Kedung; Desa Clering dan Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo; serta Desa Kaliombo, Kecamatan Pecangaan.
Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Moh Ali Wibowo, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.686 Kepala Keluarga (KK), 4.820 Jiwa, dan 714 rumah di lima desa tersebut terdampak kekeringan dan krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan air warga di lima desa itu, pihaknya rutin melakukan droping air di daerah kekeringan sebanyak dua kali dalam sepekan. Untuk sekali distribusi, pihaknya membawa dua tangki dengan volume air 10 ribu liter.
“Semua lokasi jumlah volume air yang didistribusikan sama, kecuali Desa Sumberrejo sebanyak 15 ribu liter sekali distribusi. Mereka kemarin mengajukan penambahan dikarenakan ada beberapa desa yang tidak kebagian,” kata Wibowo pada Kamis, 5 September 2024.
Ia menambahkan bahwa saat ini tidak ada masalah terkait stok air yang akan didistribusikan. Namun, pihaknya masih terkendala dengan jumlah armada yang digunakan untuk melakukan droping air.
“Kami saat ini ada dua unit armada dengan kapasitas 5000 liter setiap armadanya. Kami sudah lakukan komunikasi untuk peminjaman armada tambahan dari Disperakim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) Provinsi Jawa Tengah,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada perusahaan yang memiliki Corporate Social Responsibility (CSR) maupun masyarakat yang ingin memberikan bantuan droping air bersih agar bisa berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Jepara.
“Kami mohon untuk koordinasi dengan BPBD, agar bantuan air bersih tersebut bisa terbagi merata kepada warga yang terdampak kekeringan. Agar tidak ada penumpukan di salah satu lokasi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)