Pemkab Jepara Bersinergi dengan Lintas Sektor Bantu Penuhi Gizi Anak Cegah Stunting

Pemkab Jepara Gandeng Baznas Bantu Penuhi Gizi Anak Cegah Stunting

PENUH KASIH SAYANG: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menyerahkan bantuan paket makanan kepada anak-anak di Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. (Dok. Humas Jepara for Lingkar/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara masih terus berupaya untuk mengurangi jumlah stunting di Jepara melalui program Jepara sehat. Bahkan, hal tersebut menjadi program prioritas dalam mewujudkan Jepara bebas stunting.

Hal ini terlihat dari Pemkab Jepara yang membantu memenuhi gizi anak melalui bantuan penurunan angka stunting berupa paket makanan. Pemberian bantuan berpusat di Balai Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, pada Selasa, 12 Desember 2023.

Bantuan yang diberikan tersebut, bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang secara simbolis diserahkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, pemberian bantuan ini penting untuk dilaksanakan guna membantu memenuhi asupan gizi anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

“Ini merupakan sinergitas dan kontribusi positif lintas sektor dalam upaya menanggulangi stunting di Jepara,” kata Pj Bupati Edy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, di Kabupaten Jepara menjadi yang terbaik dalam penurunan stunting tingkat eks-Karesidenan Pati karena berhasil menekan angka stunting secara signifikan melalui berbagai upaya konvergensi.

“Harapannya, untuk para orang tua selalu memperhatikan konsumsi makanan yang bergizi bagi anak-anak sehingga anak bisa terhindar dari gejala stunting,” tuturnya.

Diketahui, bantuan yang diberikan berupa paket makanan (beras, kornet, gula dan susu) sejumlah 474 paket disalurkan kepada anak-anak stunting di 4 desa, yakni Desa Tahunan berjumlah 166 anak, Desa Ngabul 126 anak, Desa Kecapi 97 anak, dan Desa Guyangan 85 anak, selain itu Dinas Kesehatan juga memberikan bantuan berupa susu.

Penanganan stunting dilakukan dengan melibatkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, maupun masyarakat.

Sementara itu, Ketua Baznas Jepara Sholih mengatakan, bantuan tersebut hanya sebatas sebagai rangsangan bagi para orang tua agar lebih memperhatikan asupan gizi anak.

Berdasarkan aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) di Jepara per Juli 2023 untuk bayi stunting masih tersisa 5.353 balita dan Agustus 2023 tinggal 4.929 balita stunting. (Lingkar Network | Hms – Koran Lingkar)

Exit mobile version