JEPARA, Lingkarjateng.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jepara memanggil Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jepara, Gus Faruq Fanani untuk meminta klarifikasi terkait dukungannya kepada Paslon Nuruddin Amin-Mochammad Iqbal (Gus Nung-Iqbal Bejeu) pada Senin, 23 September 2024.
Beberapa hari yang lalu, badan otonom PPP Jepara tersebut telah menyatakan dukungannya kepada Paslon Nuruddin Amin-Mochammad Iqbal (Gus Nung-Iqbal Bejeu). Dukungan tersebut diprakarsai oleh Ketua GPK Jepara, Gus Faruq Fanani beserta anggotanya.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPC PPP Jepara, Masykuri mendesak GPK Jepara mencabut dukungannya kepada Paslon Nuruddin Amin-Mochammad Iqbal (Gus Nung-Iqbal Bejeu).
Pihaknya mengaku sangat prihatin ketika mendengar GPK Jepara mendeklarasikan dukungan kepada Gus Nung-Iqbal Bejeu tanpa memberi konfirmasi pada DPC PPP.
Menurutnya, sikap GPK tersebut berdasarkan perintah dari panglima GPK yaitu Gus Muhammad Wafi Maemun atau Gus Wafi yang merupakan putra almarhum K.H. Maimoen Zubair untuk mengawal Gus Nung-Iqbal Bejeu.
’’Saya agak kaget tidak konfirmasi kok tiba-tiba GPK ada di kelompok sebelah. PPP ini mengusung Mawar (Mas Wiwit-Hajar) bukan mengusung Juara (Gus Nung-Iqbal Bejeu),’’ kata Masykuri.
Masykuri pun meminta GPK segera mencabut dukungan terhadap Gus Nung-Iqbal Bejeu sebab PPP telah mengusung Paslon Wiwit-Hajar. Bahkan, Masykuri mengancam akan memecat Gus Faruq dari jabatannya sebagai ketua GPK Jepara.
’’Kami minta GPK harus mencabut dukungan kepada Juara, kalau tidak akan dipecat sebagai Ketua GPK Jepara. Sikap ini sebagai peringatan keras kepada GPK,” ujarnya.
Kendati demikian, Masykuri tidak bisa menghalangi sikap pribadi Gus Faruq dan anggota GPK lainnya dalam mengambil langkah politik. Meski begitu, pihaknya melarang Gus Faruq menggunakan atribut GPK atau PPP ketika tetap ingin mendukung dan mengampanyekan Gus Nung-Iqbal Bejeu.
’’Kalau pakai atribut PPP atau GPK kami akan langsung tindak tegas. Kalau non atribut silahkan, itu hak mereka pribadi,’’ tegas Masykuri.
Dalam klarifikasi tersebut, Masykuri menanyakan terkait dasar sikap dukungan GPK dan kontrak politik antara GPK dan Gus Nung-Iqbal Bejeu. Gus Faruq memastikan kepada Masykuri bahwa GPK tidak memiliki kontrak apapun dengan Gus Nung-Iqbal Bejeu.
Setelah menerima peringatan keras dari DPC PPP, Ketua GPK Jepara Gus Faruq mengatakan bahwa arah gerakan GPK selama ini sesuai dengan perintah Gus Wafi.
’’Dari awal di organisasi kami panglima kami adalah Gus Wafi,’’ tegas Gus Faruq.
Gus Faruq tidak mempermasalahkan ancaman Masykuri. Namun secara pribadi, Gus Faruq tetap mempertahankan sikapnya mendukung Gus Nung-Iqbal Bejeu. Pihaknya berkomitmen untuk tidak menggunakan atribut GPK maupun PPP dalam gerakan-gerakannya selama memenangkan pasangan tersebut.
’’Saya tetap berpegang pada dawuh Gus Wafi. Saya tetap sami’na wa atho’na dengan panglima kami. Apapun konsekuensinya,’’ terangnya.
Gus Faruq menjelaskan bahwa sebanyak 600 orang dari kader GPK di Jepara bergerak atas perintah dari Gus Wafi. Mereka mengaku menjalankan perintah dari Gus Wafi tanpa memikirkan materi atau apapun.
’’Kalau Gus Wafi sudah dawuh, tanpa banyak pertimbangan kami pasti bergerak,’’ tandasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)