17 Kelompok Meriahkan Thong Thek Fest Mayonglor 2024

17 Kelompok Meriahkan Thong Thek Fest Mayonglor 2024


JEPARA, LINGKAR – Karang taruna desa Mayonglor, kecamatan Mayong Kabupaten Jepara bekerja sama dengan kepala desa Mayonglor untuk menggelar festival thong thek untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan ini. Acara yang bertajuk Thong Thek Fest Mayong lor 2024 diikuti oleh 17 kelompok se kabupaten Jepara.

Pada kesempatan ini kepala desa Mayong lor, Budi Agus Trianto mengatakan bahwa hal ini merupakan tradisi di desa Mayonglor setiap bulan Ramadhan ada festval Thong tek. Selain itu juga untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan dan memberi hiburan untuk warga sekitar.

“Dulu awal mula diadakannya memang tingkat desa saja untuk peserta/kelompok yang ikut lomba. Namun, karena kurang ramai, akhirnya pada tahun berikutnya diadakan untuk tingkat kabupaten sampai sekarang ini,” katanya kepada tim Lingkar Jateng.

Ia menyebutkan jumlah kelompok yang ikut di Thong Thek Fest Mayong lor 2024 ada 17 kelompok dengan rincian 4 kelompok dari desa Mayonglor, 13 lainnya dari luar desa Mayong lor se kabupaten Jepara. Peserta yang paling jauh dari kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.

“Meski para peserta bersaing satu sama lain, semoga nanti tetap tertib, lancar, dan sesuai apa yang dikehendaki bersama,” tambahnya.

Ia mengaku untuk mencegah kecurangan dalam penilaian, didatangkan tim juri penilaian dari luar Jepara. Ada tiga juri yang akan menilai perform masing-masing peserta di depan panggung kehormatan.

Untuk peserta/kelompok yang mengikuti lomba ini dikenakan biaya registrasi sebesar Rp. 100 ribu, sebagai pengikat keseriusan peserta dalam mengikuti perlombaan ini. Dari pembayaran registrasi, para peserta akan mendapatkan makanan dan minuman untuk 20 orang perkelompok.

“Kami mohon maaf jika terjadi kemacetan di jalan dan penutupan arus lalu lintas karena kegiatan ini,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama ketua panitia cara yang bertajuk Thong Thek Fest Mayonglor 2024, Toni menjelaskan bahwa kriteria penilaian untuk lomba kali ini meliputi aransemen, kreatifitas, kekompakan dan semangat, serta adab dan fashion. Empat kriteria tersebut menjadi tolak ukur penilain tim.

“Setiap kelompok diberi waktu 5 menit untuk perform di depan panggung kehormatan. Setelahnya, mereka akan diarak keliling desa Mayonglor,” katanya kepada tim Lingkar Jateng.

Sumber dana dari kegiatan ini dari berbagai macam aspek, diantaranya 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja desa (APBdes), dan 90 persen dari sponsorship pengusaha desa Mayonglor, meliputi Mayonknet, Penjual buah, Penjual mie ayam, dan lainnya.

Sementara itu Camat Mayong Umrotun sangat mengapresiasi kegiatan festival thong thek ini, karena mengangkat kembali keseninan tradisional yang berpotensi musnah oleh kemajuan globalisasi dan teknologi informasi. Dengan adanya kegiatan ini, budaya tradisional thong thek berpotensi berkembang. 

“Upaya yang dilakukan ini merupakan bentuk nyata nguri-nguri dan melestarikan warisan budaya yang harus kita dukung bersama,” katanya kepada tim Lingkar Jateng.

Ia berharap tahun depan kegiatan festival thong thek ini tetap diadakan, karena terbukti memberikan dampak yang positif dalam mengangkat kesenian tradisional menjadi semakin eksis lagi. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang no.5 tahun 2017, tentang pemajuan kebudayaan yang salah satu objek pemajuan kebudayaan adalah pelestarian kesenian baik dalam bentuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan sekaligus melakukan pembinaan. (M. AMINUDIN – LINGKAR)

Exit mobile version