JAKARTA, Lingkarjateng.id – Selain Luhut Binsar Pandjaitan, tersiar nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kubangan isu menteri yang ikut berbisnis tes PCR.
Selaras dengan Luhut, melalui Staf Khusus Kementrian BUMN Arya Sinulingga, Menteri BUMN tersebut juga membantah keras soal tudingan Erick Thohir ikut berbisnis tes PCR.
Menurut Arya, tudingan Erick Thohir ikut berbisnis tes PCR sangat tendensius. Karena melihat dari data yang ada, GSI hanya menyediakan sekira 2,5 persen dari keseluruhan.
“Isu bahwa Bapak Erick Thohir bermain tes PCR itu isunya sangat tendensius. Bisa kita lihat dari data, sampai kemarin tes PCR itu mencapai 28,4 juta di seluruh Indonesia. Sementara PT Genomik Solidaritas Indonesia atau GSI yang dikaitkan dengan Bapak Erick itu tes PCR yang dilakukan sebanyak 700.000. Jadi bisa dikatakan hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia,” kata stafsus Menteri BUMN itu di Jakarta, Selasa (2/11/21).
Di GSI sendiri, lanjut Arya, memang ada yang namanya Yayasan Adaro sebagai pemegang saham dan ini adalah yayasan kemanusiaan, sahamnya hanya 6 persen. Jadi bisa dikatakan, yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR.
Arya mengungkapkan, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN Erick Thohir tak lagi aktif dalam yayasan Adaro.
“Di Adaro ini, Bapak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi aktif di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali,” tegasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)