Mitigasi Bencana, Jepara Bentuk Desa Tangguh

BPBD Jepara

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jepara, Nugroho. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara telah melakukan beberapa upaya selama beberapa tahun terakhir untuk memitigasi bencana. Salah satunya dengan membentuk desa tangguh di desa dan kelurahan.

Kepala BPBD Jepara melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Nugroho, mengatakan, seiring berjalannya waktu dan efektivitasnya, Desa Tangguh Bencana (Destana) saat ini sudah hampir ada di setiap desa dan kelurahan.

“Tahun ini ada 2 desa yang kita targetkan untuk pelatihan mitigasi bencana, di Desa Karanggondang dan Balong. Kemudian pelatihan Desa Siaga Bencana di 8 desa, meliputi Karimunjawa, Mayonglor, Guwosobokerto, Tanjung, Plajan, Clering, Sumanding, Bategede. Jadi tahun ini ada total 27 desa,” ujarnya, Rabu (12/1).

Inilah 5 Daerah di Jepara yang Rawan Bencana

Ia menjelaskan, kondisi geografi dan topografi Kabupaten Jepara yang sebagian adalah pegunungan dan daratan sangat rawan bencana alam. Ia menyebutkan, bencana alam di dataran tinggi adalah pergeseran tanah dan longsor, sementara di dataran rendah adalah banjir, angin puting beliung, dan pohon tumbang.

“Kalau di dataran tinggi itu ‘kan pergeseran tanah dan longsor kalau musim penghujan. Kita turun lagi di dataran rendah, banjir, pohon tumbang, dan puting beliung. Belum lagi air meluap dari beberapa sungai,” katanya.

Pihaknya pun rutin melaksanakan simulasi tanggap darurat. Hal ini merupakan bagian dari mitigasi bencana, serta melatih masyarakat untuk bertindak cepat tanpa harus panik di tengah bencana.

“Yang kita lakukan saat ini, inilah yang namanya mitigasi, pencegahan sebelumnya. Minimal kita bisa mengurangi resiko atau dampak yang mungkin terjadi jika ada kejadian bencana, dan tim relawan desa,” ujarnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version