REMBANG, Lingkarjateng.id – Ahmad Fahimi sama sekali tidak menyangka akan berhasil meraih Juara I Kepala MI Berprestasi tingkat Nasional. Pria kelahiran Banyuwangi, 12 Juni 1978 ini belum pernah juara di tingkat Kabupaten, bahkan nasional.
Pantas saja, pada malam penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi yang dihelat oleh Ditjen Pendis Kementerian Agama RI, pria yang akrab disapa Fahimi ini merasa kaget. Lantaran menurutnya, persiapannya tidak cukup waktu dan kurang maksimal. Terlebih, Fahimi jarang mengikuti lomba guru berprestasi.
Kesibukannya sebagai Kepala MI Darus Sholeh, Desa Karanglincak, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang membuat Fahimi tidak sempat mengikuti kompetisi terkait madrasah. Maklum, MI Darus Sholeh boleh dibilang masih belia, sehingga membutuhkan konsentrasi khusus untuk mengembangkannya.
Pemkab Semarang Beri Penghargaan kepada Guru Berprestasi
Hingga pada awal bulan Oktober 2021, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang mendorong beberapa guru tingkat MI hingga MA, hingga terpilih lima guru yang lolos tahap I. Namun yang berhasil lolos ke babak grand final hanya Ahmad Fahimi.
“Begitu membaca pengumuman saya berhasil masuk grand final, saya dengan bantuan beberapa teman-teman langsung menyiapkan beberapa berkas. Seperti konten video profil, video dukungan booklet, dan lainnya. Alhamdulillah walaupun waktunya sangat mepet saya bisa menyelesaikannya,” ungkap Fahimi.
Dan keajaiban datang ketika Malam Penganugerahan GTK Berprestasi yang digelar di Jakarta, 30 November 2021. Fahimi benar-benar tidak menyangka bakal menyandang Juara I kategori Kepala MI berprestasi.
“Rasa syukur yang mendalam saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Juga terima kasih kepada segenap pihak yang mendukung saya. Saya sadar bahwa kemenangan ini adalah kemenangan tim, bukan semata-mata karena kemampuan saya pribadi, tetapi atas bantuan, dukungan dan dorongan semua pihak,” ungkap Fahimi. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)