Pemkot Pekalongan Wisuda Puluhan Ibu Hamil dan Lakukan Penguatan Pemanfaatan Buku KIA

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, saat menyerahkan sertfikat penghargaan kepada puluhan ibu hamil di Kota Pekalongan dalam wisuda ibu hamil dan penguatan pemanfaatan buku KIA oleh Dinas Kesehatan setempat di Hotel Howard Jhonson pada Rabu, 18 September 2024. (Fahri Akbar/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melakukan penguatan pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta mewisuda puluhan ibu hamil yang telah dengan baik mengikuti kelas ibu hamil di masing masing kelurahan.

Wisuda tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat oleh Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, dan pengalungan samir oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, sebagai apresiasi kepada ibu hamil di Hotel Howard Jhonson pada Rabu, 18 September 2024.

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, menjelaskan bahwa kelas ibu hamil telah dilaksanakan di 14 puskesmas yang semuanya berjalan dengan baik.

“Untuk periode ini memang perwakilan dari puskesmas sebanyak masing masing 2 ibu hamil, sehingga ada 28 ibu hamil yang diwisuda pada siang hari ini. Bunda-bunda ini sudah mengikuti kelas selama beberapa bulan, memang pelaksanaannya tidak setiap hari, namun entah satu minggu sekali atau dua kali,” jelas Budiyanto.

Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligus untuk memberikan motivasi kepada para ibu hamil dalam rangka mempersiapkan kelahiran mereka. Selain itu, penguatan buku KIA diharapkan bisa mengamalkan dari apa yang sudah dibaca untuk tumbuh kembang balita hingga program keluarga sehat.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Dinkes Kota Pekalongan yang sudah melakukan kegiatan untuk penguatan buku KIA dan wisuda ibu hamil. Inggit bersyukur agenda wisuda tersebut dapat dilaksanakan kembali setelah sempat terhenti saat pandemi.

“Alhamdulillah baru pertama kalinya ada wisuda ibu hamil setelah sempat berhenti. Ternyata kan ibu hamil ini ada kelasnya, dan mereka diberikan penghargaan supaya bisa memperhatikan kesehatannya, baik kesehatan untuk dirinya sendiri yang sedang hamil maupun kesehatan kandungannya,” ungkapnya.

Inggit menilai bahwa ibu hamil sudah sepatutnya diberikan penghargaan, terutama untuk penguatan buku KIA yang masih belum banyak dipahami. Pihaknya berharap ibu hamil maupun ayah dan keluarga bisa memanfaatkan dengan baik buku KIA tersebut sebagai panduan. Pasalnya, di dalam buku tersebut tersedia banyak informasi mulai dari kehamilan, pasca melahirkan, hingga tumbuh kembang anak dan balita.

“Kadang ibu hamil meremehkan penggunaan buku KIA ini, atau juga bahkan ada yang hilang. Mudah-mudahan dengan adanya penguatan buku KIA dan wisuda ibu hamil ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan juga bayi, khususnya di Kota Pekalongan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version