KENDAL, Lingkarjateng.id – Kabupaten Kendal saat ini naik menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Naiknya level itu, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Moh Toha karena kurangnya testing dan tracking. Padahal menurut Toha, angka kasus Covid-19 saat ini stabil.
Dari data yang ada, Kasus Covid-19 pada 4 Januari 2022 lalu tercatat ada 8 kasus, dan pada 13 Januari tercatat 13 kasus, atau sejak ditetapkan menjadi PPKM level 2 hingga saat ini hanya mengalami penambahan sebanyak 5 kasus. Namun karena tracing dan testing rendah, akhirnya Kabupaten Kendal naik ke PPKM level 2.
Moh Toha menjelaskan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2022, bahwa terhitung mulai 3 Januari 2022, status PPKM di Kabupaten Kendal turun ke level 2, dan akan dievaluasi 14 hari ke depan.
Ada Siswa Positif Covid-19, Disdikbud Kendal Pastikan PTM 100 Persen Tetap Berjalan
Penyebab Kendal turun ke PPKM level 2 karena pencapaian tracing dan testing masih di bawah standar yang ditentukan. Selain itu, testing harus menggunakan 60 persen PCR dan 40 persen menggunakan antigen. Untuk itu, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal supaya gencar melakukan testing, terutama di sekolah-sekolah yang saat ini sudah melakukan PTM seratus persen.
“Dari Dinas Kesehatan mempunyai inisiatif melakukan tracing dan testing, terutama anak-anak sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka,” ujar Toha, Jumat (14/1).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Parno mengatakan, yakin bisa kembali ke PPKM level 1 pada akhir pekan ini. Pasalnya, mulai 4 Januari lalu, pihaknya sudah melakukan tracing dan testing rata-rata per hari di atas 1.000 orang. Sesuai ketentuan untuk testing minimal per hari minimal 750 orang.
Jakerham Nilai Pimpinan Dinkes Kendal Tak Miliki Kompetensi
Sebelumnya hanya sekitar 150 orang, sehingga Kendal turun ke PPKM level 2. Untuk memenuhi testing di atas 750 orang, pihak Dinkes menargetkan kepada masing-masing puskesmas, harus bisa melakukan testing minimal 25 orang.
“Setelah ditetapkan level 2, kita bekerja keras untuk tracing dan testing sekitar 1000 anak di swab antigen setiap harinya dan hasilnya semua negatif,” ujar Parno.
Saat ini, katanya, tenaga kesehatan tengah bekerja keras melakukan testing, terutama di sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka, yang tiap hari rata-rata mencapai 1.000 sasaran. Harapannya setelah tanggal 17 Januari 2022 nanti Kabupaten Kendal sudah kembali lagi ke PPKM level 1. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)