Sepi Pasca Relokasi, Pedagang Tuntut Pemkab Kendal Ramaikan Pasar Weleri Sementara

pasar weleri sementara

SOSIALISASI: Sekda Kendal Moh Toha memberikan penjelasan kepada para pedagang di Pasar Weleri Sementara, Senin (31/1/2022). (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Kondisi Pasar Weleri Sementara sepi pasca relokasi. Untuk itu, Sekda Kendal Moh Toha mengajak semua ASN di Kabupaten Kendal berbondong-bondong belanja ke pasar tersebut, Senin (31/1/2022). Namun seolah tak puas, pedagang malah mencegat Sekda Kendal dan menuntut Pasar Weleri Sementara diramaikan pembeli setiap hari.

“Saya dicegat para pedagang yang menuntut kepada saya, bagaimanapun caranya agar pasar relokasi atau pasar sementara ini ramai pembeli. Lah, memangnya saya Tuhan?” ujar Toha sedikit geram.

Padahal, pihaknya sudah melakukan upaya agar pasar relokasi yang terbakar menjadi ramai pembeli. Upaya yang dilakukan seperti mengubah rute angkutan agar masyarakat ke pasar, kemudian mempromosikan Pasar Weleri Sementara, hingga mengajak ASN berbelanja setiap harinya di pasar tersebut.

Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Weleri Kendal Mengeluh Pasca Relokasi

Para pedagang pasar yang kebanyakan ibu-ibu juga meminta kepada Pemkab untuk merelokasi semuanya. Pasalnya di sekitar Pasar Weleri yang terbakar masih ada 42 pedagang yang berjualan di sana.

Wakil Ketua Paguyuban Pasar Weleri, Indra Joni menjelaskan, kemauan para pedagang adalah semua tanpa terkecuali relokasi ke Pasar Sementara. Namun hingga saat ini ada sejumlah pedagang yang masih berjualan di sekitar lokasi pasar terbakar.

“Ada 42 pedagang yang berjualan di area Pasar Weleri baru bekas taman di wilayah Desa Penyangkringan. Mereka sewa di sana. Pedagang minta ketegasan pemerintah, karena kami saat akan pindah ke sini juga disuruh secepatnya,” ujar Joni.

Atas persoalan tersebut, sudah ada mediasi sebenarnya dan pedagang yang saat ini masih berjualan di sekitar pasar yang terbakar tersebut minta waktu hingga 31 Maret mendatang.

“Mereka minta waktu, sementara pedagang yang saat ini berada di relokasi tidak diberikan waktu saat itu. Hal ini yang menjadikan kegaduhan,” keluh Indra Joni gemas. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version