JEPARA, Lingkarjateng.id – Asisten I Sekda Jepara, Dwi Riyanto dalam kegiatan launching Gerakan Bulan Sedekah Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Jepara di Gedung Shima pada Senin (4/4) mengungkapkan bahwa, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Kabupaten Jepara pada tahun 2021 sebesar 7,44 persen atau setara 95.220 orang. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,17 persen dan tahun 2019 sebesar 6,66 persen.
Untuk membantu menyelesaikan masalah ini, maka diadakan launching program Gerakan Bulan Sedekah. Diharapkan melalui program yang dilaksanakan secara serentak di semua desa/kelurahan se-Kabupaten Jepara selama tiga pekan ini dapat membantu memulihkan perekonomian di Kabupaten Jepara. Dalam program ini, dana yang terkumpul ditargetkan sebesar Rp 1,5 miliar.
“Melalui mekanisme lembaran kupon yang bernilai masing-masing Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu. Setiap desa minimal dapat menyalurkan 1.000 kupon kepada masyarakat,” jelasnya.
Pemkab Blora Launching Majelis Sholawat dan Sedekah Online
Dengan jumlah 195 desa/kelurahan di Kabupaten Jepara, menurutnya, ini menjadi potensi yang luar biasa jika bisa maksimal. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kerja sama semua pihak untuk menyukseskan program ini.
“Kita bisa memupuk kembali rasa kepedulian, saling bergotong royong, saling membantu terhadap sesama yang membutuhkan, mengentaskan kemiskinan melalui Gerakan Bulan Sedekah,” ungkapnya.
Ia pun berharap para Camat segera berkoordinasi dengan desa/kelurahan, agar program ini dapat terlaksana dengan maksimal. Demikian juga kepada Petinggi/Lurah segera menginstruksikan kepada para Ketua RT di wilayahnya, untuk memungut sedekah selama tiga pekan.
“Mari bergerak bersama menumbuhkan rasa empati dan simpati, membantu Pemerintah mengatasi persoalan kemiskinan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)