JEPARA, Lingkarjateng.id – Sejumlah komoditas utama melambung akhir-akhir ini, tak terkecuali di Kabupaten Jepara. Menanggapi hal itu, Kasi Bina Usaha Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara, Rini mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu langkah dari Pemerintah Pusat untuk menstabilkan harga.
Kenaikan harga minyak, daging ayam dan kedelai akhir-akhir ini telah menimbulkan kesulitan dan keresahan di kalangan masyarakat Jepara. Menurut Rini, kenaikan harga minyak goreng tersebut dipicu harga minyak goreng mentah internasional yang tinggi.
“Kami masih menunggu langkah-langkah dari pemerintah pusat, salah satu wacana adalah menyubsidi harga minyak goreng,” katanya, Rabu (5/1).
DPRD Jepara Siap Kawal Aspirasi Buruh Perihal UMK Jepara 2022
Rini menjelaskan, baik pemerintah maupun pengusaha di tanah air tidak bisa menentukan harga minyak sendiri. Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa menunggu langkah-langkah dari pemerintah pusat untuk stabilkan harga minyak goreng sesuai dengan instruksi Presiden baru-baru ini.
Sementara, kenaikan harga ayam yang terjadi akhir-akhir ini, menurutnya sudah menjadi tren di setiap tahun. Bahkan tren ini sudah terjadi dalam kurun waktu 6 tahun belakangan ini.
“Selama bertugas di Jepara, dalam kurun waktu 6 tahun ini, saya perhatikan datanya pasti naik di hari besar agama dan tahun baru,” ungkapnya
Saat disinggung tentang harga kedelai yang naik, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga dipicu karena selama ini pemerintah masih impor untuk memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri. Hal ini karena pasokan kedelai dari dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan. “Jadi sesuai hukum permintaan, yakni saat harga barang meningkat, maka akan mendorong meningkatnya penawaran suatu barang atau jasa,” tutupnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)