SEMARANG, Lingkarjateng.id – Setelah insiden kebakaran Relokasi Pasar Johar Semarang, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi rencananya akan membangun 130 lapak baru bagi para pedagang. Lapak tersebut, kata Hendi, akan dibangun di Pasar Kanjengan Kawasan Johar Cagar Budaya dan pembangunan akan selesai dalam tiga pekan.
“Kami sudah putuskan akan membangun 130 lapak Relokasi Pasar Johar. Kenapa 130? Karena dari jumlah sekitar 500-an itu yang belum punya lapak jumlahnya 130,” terang Hendi, sapaan akrabnya, Kamis (10/2).
Secara teknis, pembangunan relokasi sementara akan dilakukan dengan kolaborasi antara Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perdagangan. Hal itu agar pedagang yang sudah mendapatkan lapak Johar untuk segera menempati lapak masing-masing dan berjualan kembali.
Kunjungi Jateng, Jokowi Resmikan Bendungan Randugunting dan Pasar Johar
“Prinsipnya saya sudah setuju dibangunkan pasar relokasi. Serta bantuan untuk permodalan untuk mereka, sudah kami siapkan juga,” terang Hendi.
Hendi mengaku, pedagang yang terdampak kebakaran di Relokasi Pasar Johar selain dapat bantuan hibah dari pemerintah, juga akan memberikan bantuan kredit modal jika dirasa kurang dengan bantuan peminjaman yang lebih murah.
“Kami sudah punya beberapa skema untuk bantuan permodalan. Pertama lewat CSR, yang kedua lewat skema kredit lunak dari Bank Jateng,” jelasnya
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Nurkholis, membenarkan adanya pembangunan Pasar Johar. Hal itu dia ungkapkan karena sudah melalui rapat bersama antara satuan kerja Kementerian PUPR.
“Pemerintah Kota sudah memutuskan memang relokasi berada di sekitar Pasar Kanjengan. Sudah kami ukur dan sudah ada konsep, juga sudah kami bicarakan dengan pihak balai untuk dilakukan penyesuaian,” ujar Nurkholis.
Dari segi anggaran, kata Nurkholis, dari perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan sudah melalui persetujuan dari pihak terkait dengan jumlah anggaran semuanya mencapai Rp730 juta. Nurkholis berharap, pembangunan Relokasi Pasar Johar sementara agar mendorong masyarakat khususnya pedagang untuk menempati kawasan tersebut.
Pembangunan saat ini difokuskan pada segi fisik, meski hanya sementara, begitupun pembangunan akan tetap dilakukan secara maksimal. Karena mengingat fasilitas di pasar relokasi di Masjid Agung Jawa Tengah sudah berakhir.
“Dari pemerintah pusat, balai, dan pemerintah provinsi menginginkan pedagang untuk segara mengisi Pasar Johar,” ujarnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)