PATI, Lingkarjateng.id – Sudah sepekan terakhir Desa Ketitang Wetan Kecamatan Batangan diterjang banjir. Dalam dua minggu terakhir, banjir menerjang hingga 4 kali. Meski demikian, respon Pemkab Pati tergolong lambat karena hingga berita ini ditulis, belum ada bantuan apa pun dari Pemkab Pati. Padahal, rumah Bupati Pati Haryanto sama-sama dari Kecamatan Batangan.
Tingginya curah hujan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Pati mengakibatkan banjir di beberapa lokasi. Di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, banjir sudah seminggu menggenangi rumah warga. Menurut warga, banjir memang sudah menjadi langganan Desa Ketitang Wetan.
Ali Muntoha, Kepala Desa Ketitang Wetan mengatakan, meski sudah terjadi empat kali banjir dalam dua minggu terakhir, namun Pemkab Pati belum memberikan bantuan apa pun. Bantuan yang datang justru dari instansi swasta dan komunitas.
Sempat Surut, Banjir Kembali Terjang Pati Timur, Ketinggian Air Capai 1 Meter Lebih
“Dari Pemkab Pati belum ada. Ini yang datang baru bantuan dari Rumah Sakit Budi Agung tadi pagi. Dan siang ini dari Relawan Joyo Kusumo,” terangnya, saat disambangi ke lokasi banjir, Kamis (10/3).
Ali menambahkan, bahwa terjadinya banjir dikarenakan tingginya curah hujan, air kiriman dari selatan, dan tanggul Sungai Kaliombo yang jebol di Desa Sukoagung. Hal inilah yang menyebabkan air menggenangi desanya yang secara geografis landai.
Menurutnya, dalam sepekan terakhir banjir hari ini adalah yang terparah. “Air sudah surut kemudian hujan deras lagi, jadi banjir lagi,” imbuhnya.
Ia berharap pemerintah segera turun tangan membantu warga yang terdampak musibah banjir. Sebab, dikatakannya, akibat banjir ini, tebu dan sawah warga yang siap panen menjadi gagal panen dan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Kerugian diperkirakan satu miliar rupiah. Tebu dan padi semuanya siap panen, tapi karena banjir ini jadi gagal panen karena terendam oleh air,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif – Lingkarjateng.id)