Sebagian Wilayah Grobogan masih Tergenang Banjir

BANJIR GROBOGAN

EVAKUASI: Bhabinkamtibmas Desa Lemahputih, saat membantu evakuasi warga yang rumahnya mengalami kebanjiran. (Muhamad Ansori / Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan baru-baru ini membuat sejumlah wilayah tergenang banjir. Meski saat ini dari beberapa wilayah sudah surut, namun untuk wilayah Desa Lemahputih, Kecamatan Brati, Grobogan, hingga Selasa (7/12) belum juga surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan, dari pemantauan Selasa (7/12) terdapat beberapa wilayah yang sudah surut, seperti di wilayah Kecamatan Godong, di Desa Kemloko.

“Kecamatan Gubug di Desa Penadaran dan Desa Pranten, kemudian di Kecamatan Tawangharjo di Desa Plosorejo. Namun untuk Desa Lemahputih Kecamatan Brati belum juga surut,” katanya, Selasa (7/12).

150 Rumah Warga Grobogan Terendam Banjir

Endang menjelaskan, untuk Desa Lemahputih khususnya di Dusun Lemahputih, 25 rumah terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 50-70 centimeter. Sementara genangan banjir di tanah sawah pertanian, tanaman padi wilayah itu kurang lebih 87 ha (hektar), ketinggian air rata-rata 100-120 centimeter dan terancam gagal panen.

Sementara di Dusun Mlakas, sebanyak 169 rumah terendam banjir, dengan ketinggian air rata-rata 80 centimeter. Kemudian tanah sawah pertanian tanaman padi kurang lebih 63 ha terendam banjir, dengan ketinggian air rata-rata 100-125 centimeter dan terancam gagal panen.

Kemudian untuk Dusun Ngasihan, 7 rumah terendam banjir ketinggian air rata-rata 50-80 centimeter. Tanah sawah pertanian tanaman padi, kurang lebih 55 hektar terendam banjir, dengan ketinggian air rata-rata 100-120 centimeter dan terancam gagal panen. 

“Sementara di Dusun Kepuhrubuh 7 rumah terendam banjir ketinggian air rata-rata 50-75 centimeter. Tanah sawah pertanian tanaman padi kurang lebih 34 ha terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 100-120 centimeter, terancam gagal panen,” jelas Endang. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version