GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Sebanyak 150 rumah warga beserta Kantor Desa Lemahputih, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan terendam banjir yang mengakibatkan akses menuju ke desa tersebut terganggu. Ketinggian banjir sekitar 80 centimeter dan membuat masyarakat kesulitan mengurus administrasi.
Sekretaris Desa (Sekdes) Lemahputih, Darja mengatakan, akibat banjir itu layanan di kantor desa tidak bisa berjalan maksimal atau terganggu. Dia menyebut, setiap harinya rata-rata sebanyak 15 warga yang mengurus administrasi. Namun saat banjir hanya 2 orang saja.
“Pelayanan tetap dilaksanakan seperti biasa walaupun dalam keadaan banjir. Motor ditinggal di sebelah desa menuju ke kantor jalan kaki, kurang lebih 40 meter, biar motor enggak macet karena ketinggian banjir kurang lebih 80 centimeter,” ujarnya, Senin (6/12).
BPBD Grobogan Latih Mitigasi Bencana untuk Awak Media
Menurutnya, pegawai Kantor Desa Lemahputih tetap berangkat kerja, sebab sejauh ini air tidak sampai masuk ke dalam kantor. Selain kantor, Darja mengatakan rumah warga yang terdampak sekitar 150 rumah.
“Ini merupakan banjir tahunan yang lebih besar, dikarenakan luapan Sungai Lusi dan kiriman air hujan yang besar dari pegunungan. Ditambah aliran sungai yang menuju sungai lusi tersumbat, karena lumpur, dan Lemahputih merupakan daerah sudetan dari Karangasem, sudah diajukan tetapi belum terealisasi,” tambahnya.
Akibat banjir tersebut, tanaman padi membusuk atau gagal panen. Darja mengungkapkan jika jelas terjadi gagal panen kurang lebih 200 hektar, karena ketinggian air di sawah mencapai 1 meter lebih.
Ngatmini, warga setempat mengatakan, sejauh ini warga masih bertahan di rumah, terdapat beberapa warga mengungsi di rumah tetangga. “Warga yang terkena dampak banjir parah mengungsi di rumah tetangga,” katanya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)
Discussion about this post