Ratusan Tutup Inlet Gorong-Gorong di Grobogan Hilang, Ini Kata Dinas PUPR

Tutup inlet di Grobogan hilang

Tutup inlet saluran air yang menghubungkan jalan raya menuju gorong-gorong di bawah trotoar di Grobogan banyak yang hilang. (Eko Wicaksono/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Ratusan besi penutup drainase atau tutup inlet gorong-gorong di Kabupaten Grobogan hilang. Menanggapi persoalan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui dinas terkait akan melakukan perbaikan tahun depan.

Sebagai informasi, inlet berfungsi untuk menyalurkan air dari jalan raya menuju gorong-gorong di bawah trotoar. Dengan hilangnya sejumlah tutup inlet, lumpur bercampur dengan sampah akan mudah masuk ke dalam gorong-gorong yang berada di bawah trotoar di Kabupaten Grobogan. Sehingga, hal ini mengakibatkan tumpukan sampah yang dapat menyumbat arus air di bawah trotoar.

Berdasarkan pantauan di lapangan, dari arah Simpanglima Purwodadi masuk ke Jalan R Suprapto sampai jalan depan Rumah Sakit Panti Rahayu Yakkum, tutup bak kontrol inlet tersebut tampak tak diperhatikan. Banyak inlet yang terkubur material maupun menjadi tempat pembuangan sampah.

Hilangnya ratusan inlet itu menjadikan permasalahan tumpukan sampah di bawah trotoar serta membahayakan keamanan pengguna jalan khususnya pejalan kaki. Hal ini karena diameter lubang tersebut mencapai 30 centimeter. Sehingga, kaki orang dewasa pun dapat terperosok ke dalamnya.

Hardi, salah satu tukang becak yang mangkal di sebelah utara SPBU Pertamina Jalan R Suprapto, mengatakan tidak mengetahui persis kapan awal hilangnya inlet gorong-gorong itu. “Awale hanya sebagian. Satu per satu hilangnya, tapi lama-lama kok rata hilangnya,” sebutnya.

Selain itu, ia juga merasa khawatir dengan genangan air di area tersebut. “Apalagi saat ini sedang banyak terjadi kasus DBD. Takutnya itu jadi tempat berkembang biak nyamuk,” resahnya.

Menanggapi banyaknya inlet yang hilang itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan bahwa Jalan R Suprapto dari Simpanglima sampai RS Yakkum memiliki panjang sekitar 1.5 kilometer.

“Inlet yang masuk ke trotoar itu kurang lebih 620 buah. Berada di sisi barat dan timur sepanjang jalan itu,” jelasnya pada Selasa, 11 Juni 2024.

Menurut Wahyu, memang kondisi saat ini banyak tutup inlet yang hilang dan rusak. “Walaupun demikian untuk inlet tersebut tetep dilakukan pemberian dan pemeliharaan dari sumbatan sampah dan kotoran,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa telah diusulkan paket penanganan Jalan R Suprapto untuk tahun depan, termasuk untuk perbaikan inlet yang banyak hilang tersebut. Dalam usulan tersebut, Wahyu mengatakan desain penutup gorong-gorong akan dibuat berbeda dengan desain yang lama atau yang saat ini banyak hilang.

“Desain penutupnya akan dibuat engsel yang menyatu dengan frame induk. Sehingga paling tidak akan menyulitkan atau perlu waktu lama untuk mengambil besi penutupnya,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa model tutup inlet sebelumnya memilki desain lepasan, sehingga antara fame dan penutup tidak berengsel. Hal ini yang membuat penutup inlet mudah diangkat dan dibawa. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version