Jelang Nataru, Bupati Grobogan Sidak Harga Bahan Pokok

B1 3

SIDAK: Bupati Grobogan, Sri Sumarni saat melakukan sidak harga bahan pokok di Pasar Purwodadi, Jumat (24/12). (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Menjelang Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Bupati Grobogan Sri Sumarni melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar Nglejok Purwodadi, Jumat (24/12). Hal ini dilakukan untuk memantau harga bahan pokok yang mengalami kenaikan maupun penurunan.

Dalam sidak tersebut, Sri Sumarni berdialog dengan para pedagang pasar di Pasar Nglejok Purwodadi. Ia menampung keluhan pedagang terkait kenaikan harga bahan pokok di pasar tersebut. 

Sri Sumarni mengungkapkan, dari hasil sidak di Pasar Nglejok Purwodadi, terdapat beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti minyak goreng yang semula Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu, harga telur ayam juga mengalami kenaikan sebesar 50 persen. Namun, harga beras tidak mengalami kenaikan.

Gubernur Jateng Soroti Lonjakan Harga Komoditas Bahan Pokok

“Kita sidak bersama Pak Kapolres dan Pak Dandim, PN, dan ini harga yang naik adalah yang cabe setan, kalau harga cabe biasa yang hijau harganya biasa, naiknya tadi hampir 50 persen. Minyak goreng juga naik Rp 2 ribu, telur agak naik tinggi hampir Rp 8 ribu, ini mudah-mudahan yang punya produksi supaya menurunkan,” ujarnya.

Sri Sumarni menjelaskan, kenaikan harga itu bisa jadi disebabkan ulah pedagang atau tengkulak yang nakal karena memanfaatkan momen Nataru.

“Apakah ini ada permainan pedagang saya juga tidak tahu, dan ini saya memantau terus bersama Disperindag di lapangan supaya harga bisa terjangkau oleh masyarakat. Intinya kita dari Pemerintah Kabupaten Grobogan memantau harga ini supaya masyarakat tidak mengeluh,” jelasnya.

Pihaknya, akan melakukan operasi pasar jika harga terus mengalami kenaikan, hal ini supaya menstabilkan kembali harga-harga. Menurutnya, dengan kenaikan telur mudah-mudahan mendapat pasokan dari produsen, supaya cepat didrop ke pasar-pasar untuk menanggulangi harga pasar, kalau ada kenaikan harga nanti perlu ada operasi pasar. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version